Beberapa anak muda yang telah berhasil melakukannya diantaranya adalah pendiri TIKPrive Iwet Ramadhan, desainer label PURANA Nonita Respati, serta pendiri Manjusha Nusantara Terry Wijaya Supit. Ketiganya telah lama mendukung berbagai gelaran di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Lantai 8 West Mall, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, yang merupakan ruang edutainment budaya berbasis teknologi digital untuk mendekatkan dan menyalurkan kreativitas berekspresi generasi muda dalam lingkup tradisi budaya nusantara.
Dalam dialog bersama Yovie Widianto, Iwet Ramadhan menjelaskan bahwa dirinya mendesai busana batik dengan kualitas premium dengan kain batik buatan pembatik terbaik negeri ini. Ia percaya, membuat bangsa tetap ada adalah budayanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Di era globalisasi ini, banyak anak muda kita malah semakin keblinger. Mereka menelan mentah-mentah budaya asing yang masuk ke Indonesia, tanpa melalui filter. Hal itulah yang akhirnya membuat bangsa kita kehilangan identitasnya. Ini kalau dibiarkan terus akan semakin kacau," tutur pria yang tercatat pernah menjadi tamu pertama dalam penayangan Idenesia ini.
Iwet juga menjelaskan, bahwa di GIK kini rutin diadakan kelas batik dengan target anak-anak muda. Kelas tersebut sengaja diadakan, untuk lebih mengenalkan bati pada generasi muda.
Selain itu, dalam waktu dekat juga akan dirilis batik digital di GIK. Pengunjung GIK nantinya dapat membatik secara digital, kemudian hasilnya bisa di cetak dan ditempel di tas.
Sementara itu, tamu Yovie Widianto lainnya, Terry Wijaya Supit, menjelaskan keanekaragaman perhiasan adat Indonesia. Tidak heran, jika Manjusha Nusantara yang didirikan perancang kenamaan itu berusaha mengeksplornya.
"Saat ini, Manjusha membuat beragam replika perhiasan antik Indonesia. Kita punya banyak perhiasan etnik, mulai dari Aceh hingga Papua. Perhiasan ini sangat cocok dipadukan dengan batik maupun tenun. Kita beberapa kali pernah menampilkannya di GIK," ungkapnya.
Tery menambahkan, dirinya kini telah membuat copy table book tentang perhiasan antik Indonesia. Isinya lebih dari 200 koleksi perhiasan antik Indonesia. Buku karya Terry tersebut dapat dibaca di GIK.
Itulah sedikit cerita para tokoh muda dalam mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia. Penasaran dengan dialog lengkap Yovie Widianto dengan tokoh-tokoh kreatif tersebut? Simak program Idenesia di Metro TV pada Kamis (23/10/2014) pukul 22.30 WIB. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(NIN)