Sebuah video investigasi yang ditayangkan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) memperlihatkan bagaimana ribuan burung unta disembelih, diambil bulu dan kulitnya sebagai bahan baku produk fesyen ternama seperti Hermes, Prada, Luois Vuitton dan beberapa merek fesyen dari rumah mode Eropa.
Salah satu koleksi tas Hermes (Foto: Extravaganzi)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Video berdurasi enam menit tersebut berjudul "Ostriches Killed for Hermès, Prada Bags."
Berdasarkan laporan situs resmi PETA, Bulu burung unta juga dipasok kepada perancang kostum pentas seperti Moulin Rouge dan festival seperti Brazil Rio Carnaval.
Dilansir New York Times, Senin (29/2/2016), tempat penyembelihan burung unta berlangsung di dua tempat di Afrika Selatan, yakni di Mosstrich dan Klein Karoo. Tempat ini diklaim sebagai pemasok terbesar produk burung unta di seluruh dunia.
"Kita tahu ada perusahaan laim yang menggunakan kulit burung unta," kata Kathy Guillermo, wakil presiden senior di PETA.
"Tetapi saat kami mengusut informasi dari orang-orang yang bekerja di pabrik dan pameran dagang, Prada adalah nama perusahaan yang bekerjasama. Dari semua hasil investigasi, nama Prada yang secara konsisten sering disebutkan," tambahnya.
Terkait tuduhan ini, juru bicara Prada menolak berkomentar.
Sementara, Hermes memberikan pernyataan, "Hermes berkomitmen penuh untuk patuh pada standar internasional yang berkaitan dengan pertanian, maupun hewan yang terancam punah. Hermes kini sedang berrupaya mengaudit pemasok bahan untuk memastikan standar terbaik telah terpenuhi. Pelanggaran peraturan akan dikenakan sanksi."
Burung Unta merupakan hewan yang bisa bertahan hidup hingga 40 tahun. Namun, tempat penyembelihan burung unta menangkap hewan hewan ini saat usia mereka masih satu tahun.
Hewan ini dipisahkan dari induknya, dibesarkan di peternakan, kemudian disembelih demi memenuhi kebutuhan industri mode.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
