Meskipun Islam sudah memberi keringanan dan membolehkan ibu hamil untuk tak berpuasa selama Ramadan, masih banyak dari mereka yang tetap melaksanakannya.
Konsultan Obstetri dan Ginekologi di Burjeel, Abu Dhabi, dr. Muhaj Mahdi Saleh Alshaikhi, mengatakan ibu hamil yang ingin berpuasa harus mengonsultasikannya ke dokter. Berpuasa atau tidak tergantung pada kesehatan umum ibu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pasien harus mengetahui tanda-tanda seperti dehidrasi, pusing, muntah, atau sakit kepala jika berpuasa. Terutama saat musim panas, karena dapat membahayakan janin," katanya, melansir Khaleej Times, Selasa (7/6/2016).
dr. Alshaikhi mengatakan penting bagi wanita hamil untuk tetap menaikkan berat badan selama berpuasa.
"Jika wanita hamil merasa haus, tidak buang air secara teratur atau jika urinenya gelap harus berkonsultasi dengan dokter. Karena bisa menyebabkan infeksi saluran kemih," tambahnya.
Dia mengatakan risiko kesehatan lain yang mungkin dialami ibu hamil adalah perubahan dalam gerakan bayi. Jika bayi tidak bergerak atau menendang sebanyak seperti sebelumnya, atau merasa nyeri dan kram bisa menjadi indikator persalinan prematur.
"Wanita hamil harus istirahat segera jika dia merasa dehidrasi, bingung, lemah, atau pusing, karena mungkin tanda-tanda gula darah rendah," katanya.
dr. Alsaikhi menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi makanan kaya karbohidrat kompleks, vitamin, dan protein saat sahur. Konsumsi air juga minimal 1,5-2 liter. Beberapa contoh makanan yang bisa dikonsumsi ibu hamil saat berbuka atau sahur antara lain, biji gandum, buah dan sayur, buah kering, protein hewani dan non-hewani seperti kacang-kacangan juga penting.
"Hindari lemak dan makanan manis karena menyebabkan kenaikan gula darah dan pusing," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)