Bukti tiket yang mereka pegang pun sebenarnya sangat berbeda dengan tiket kereta asli dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Banyak detail yang bisa dibedakan secara kasat mata.
Semisal, dari segi warna latar. Tiket palsu putih polos, sedangkan tiket asli oranye. Pada tiket asli terdapat tulisan 'Kereta Api Indonesia' yang membentuk gelombang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tiket palsu menggunakan kertas HVS biasa," kata Senior Manager Humas PT KAI Daop I Jakarta Suprapto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu 24 Juni 2017.
Ciri berikutnya, barcode pada tiket palsu hanya berupa garis-garis lurus. Barcode pada tiket asli terlihat lebih rumit. "Kelihatan sangat asal-asalan, nama keretanya saja salah," ujar dia.
Suprapto mengatakan, si pelaku mencetak sendiri tiket tersebut sebagai bukti seolah-olah dia sudah melakukan pemesanan online.
"Jadi, (modus penipuannya) dia minta fotokopi identitas si korban dan nomor handphone-nya. Setelah itu dia cetak tiket di rumahnya, lalu janjian bertemu lagi," terang Suprapto.
Baca: Penjual Tiket Kereta Api Palsu Beraksi Tengah Malam
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Suprapto memberikan sejumlah kiat bagi para calon penumpang. Yang pertama, mereka disarankan mencetak sendiri boarding pass di check-in counter yang tersedia di stasiun.
"Kedua, penumpang disarankan tak membeli tiket dalam bentuk boarding pass."
Ketiga, calon penumpang harus memastikan keaslian boarding pass dengan melihat kode pengaman berupa pola tulisan 'Kereta Api Indonesia' di boarding pass.
"Terakhir, kalau ada keraguan, calon penumpang bisa langsung mengkonfirmasikan ke petugas atau customer service yang ada di stasiun," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (UWA)