Pelatihan yang akan berlangsung hingga Jumat, 25 Mei 2018 itu meliputi bedah buku, belajar baca tulis Alquran braille, kaidah menulis Arab braille, telaah buku ilmu tajwid, teknik menulis artikel dan esai, praktik tausiah, dan malam kreativitas dengan melibatkan sejumlah narasumber.
Ketua Umum Ummi Maktum Voice Entang Kurniawan mengatakan jumlah penyandang tunanetra yang memahami Alquran braille masih belum sebanding dengan jumlah seluruh penyandang tunanetra di Jawa Barat. Terlebih, baca tulis Alquran braille berbeda dengan buku braille biasa sehingga diperlukan pelatihan khusus untuk bisa memahaminya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Di masa depan, diharapkan para peserta pelatihan ini bisa menjadi guru Alquran braille di lingkungan masing-masing," kata Entang, Rabu, 23 Mei 2018.
Ia mengatakan pelatihan tahun lalu mengikutsertakan 500 penyandang tunanetra. Tahun ini jumlahnya dikurangi menjadi 30 dengan alasan agar lebih fokus.
(DG/H-1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (REN)