Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Suasana di Lapas Lowokwaru Malang saat narapidana berbuka puasa bersama keluarga, Selasa 22 Mei 2018, Medcom.id - Daviq
Suasana di Lapas Lowokwaru Malang saat narapidana berbuka puasa bersama keluarga, Selasa 22 Mei 2018, Medcom.id - Daviq

Pancaran Bahagia Narapidana Berbuka Puasa Bersama Keluarga

Daviq Umar Al Faruq • 23 Mei 2018 12:24
Malang: Suasana haru terlihat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Lowokwaru Malang, Jawa Timur, Selasa, 22 Mei 2018. Ratusan narapidana berkesempatan berbuka puasa dengan keluarga masing-masing di dalam Lapas.
 
Raut bahagia memancar dari wajah para narapidana. Mereka bertemu dengan keluarga. Pelukan bersama istri, anak, dan orangtua menghangatkan pertemuan.
 
Abdillah Fandy Utama, 33, merupakan salah satu narapidana yang berkesempatan buka puasa dengan keluarga. Ia sudah 2 tahun 6 bulan mendekam di Lapas Klas I Lowokwaru. Ia merupakan terpidana kasus narkoba yang harus menghuni sel selama 5 tahun 3 bulan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saya senang karena ini pertama kalinya saya buka bersama ibu dan kakak setelah sekian lama. Biasanya saat bulan puasa, ibu hanya bisa membesuk," kata Abdillah.
 
Abdillah berharap kegiatan ini bisa dilanjutkan di tahun selanjutnya. Sebab hanya beberapa napi saja yang memiliki kesempatan untuk berbuka bersama keluarga tahun ini.
 
"Saudara napi lain ada yang belum dapat kesempatan kayak gini. Makanan yang dibawakan ibu saya itu makanan kesukaan saya, ayam bumbu rujak," ungkapnya.
 
Kepala Lapas Klas I Lowokwatu Malang Farid Junaedi mengatakan kegiatan berbuka puasa narapidana bersama keluarga itu merupakan kali pertama digelar. Tahun ini, Farid masih menjadwalkan kegiatan serupa sebanyak satu kali.
 
Acara itu, ujar Farid, bertujuan mendukung psikologis narapidana yang berada dalam masa pembinaan. Sehingga, narapidana merasakan dukungan keluarga dan menghindarkan diri masing-masing untuk melakukan hal negatif di dalam sel.
 
"Ketika mereka di bulan Ramadan ini berkumpul dengan keluarganya saya harap muncul hubungan batin yang sebelumnya hilang bisa bersatu kembali," ungkap Farid yang pernah bertugas di Lapas Kerobokan Denpasar, Bali.
 
Lapas Lowokwaru dihuni 2.000 warga binaan. Namun hanya ratusan narapidana yang berkesempatan berbuka puasa bersama keluarga. Mereka adalah narapidana yang aktif sebagai santri Pondok Pesantren At-Taubah di dalam lapas.
 
"Tapi kalau kegiatan ini berdampak positif, kami akan melanjutkan kegiatan ini ke depannya untuk warga binaan secara keseluruhan. Jadi kegiatan ini menjadi awalan untuk kegiatan selanjutnya," ungkap Farid.
 
Pondok Pesantren At-Taubah merupakan lembaga pendidikan agama khusus narapidana Lapas Lowokwaru. Dalam pesantren, narapidana mengikuti kegiatan keagamaan rutin seperti salat berjemaah, salat tarawih, tadarus, baca tulis Alquran, belajar azan, dan mendengarkan ceramah.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(RRN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif