Tradisi tersebut merupakan warisan orang muslim dari India yang datang ke Indonesia. Mereka tidak hanya melakukan misi perdagangan, tetapi juga syiar agama. Selain berdagang, keberadaan mereka mewariskan tradisi kuliner untuk berbuka puasa bersama yakni bubur India.
Bubur India di masjid tersebut dimasak bersama sama oleh pengurus masjid selepas waktu salat zuhur. Bubur India tidak berbeda dengan bubur lainnya, hanya aroma khas rempah-rempah sangat dominan seperti serai, jahe dan kayu manis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Takmir masjid Jami’ Pekojan, Annas Salim Harun Rofi´i, mengatakan kebiasaan orang gujarat itu berdagang sekaligus menjadi mubalig. Kemudian setelah hidup di Indonesia yakni di pekojan, kemudian membentuk kelompok.
"Jadi saat itu banyak pedagang dari India yang telah lama hidup di pekojan sehingga membuat bubur yang dibagikan kepada jemaah untuk berbuka puasa," katanya saat memasak Bubur India, sabtu 19 Mei 2018.
Saat dihidangkan, bubur India disajikan dengan sayur lodeh, sayur labu siam, sambal goreng hati dan gulai kambing sebagai pelengkap hidangan.
Selain itu juga disajikan minuman berupa susu. Kurma dan buah segar pun turut dalam sajian berbuka puasa.
"Tidak hanya ingin merasakan nikmatnya bubur India yang hanya ada saat puasa Ramadan, namun masyarakat yang datang ke masjid Jami’ Pekojan ingin merasakan indahnya kebersamaan berbuka puasa ini," imbuhnya.
Salah seorang jemaah, Kholid, mengatakan baru kali pertama merasakan bubur India. Dia sengaja menanti berbuka puasa di masjid, untuk bisa menikmati bubur India. "Makanya sengaja datang untuk mengikuti buka puasa dan dilanjutkan dengan sholat Taraweh,” katanya saat menunggu waktu berbuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LDS)