Zain bin Muhammad Al-Idrus Al-Ba’lawi dalam Ittihaaful Anaam bi Ahkaamis Shiyaam menyatakan, dianjurkan melafalkan niat untuk puasa dan ibadah lainnya. Sejatinya, tempat niat adalah di dalam hati, ikrar di lisan pun tak cukup jika tak disertai niat niat yang tulus.
Melafalkan niat memang bukan syarat, akan tetapi disunahkan mengucapkannya sebagai sarana untuk membantu memantapkan hati.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Minhaj al-Qadim menjelaskan, diwajibkan niat dalam hati, dan disunahkan melafalkannya.
Adapun lafaz niat zakat fitrah dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut;
Niat zakat fitrah untuk diri sendiri:

Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
"Aku berniat mengeluarkan zakat untuk diriku sendiri fardu karena Allah Ta’ala."
Niat zakat fitrah untuk istri:
.jpg)
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala
"Aku berniat mengeluarkan zakat untuk istriku fardu karena Allah Ta’ala
Niat zakat fitrah untuk anak perempuan

Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala
"Aku berniat mengeluarkan zakat untuk anak perempuanku fardu karena Allah Ta’ala."
Niat zakat fitrah untuk anak laki-laki

Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala
"Aku berniat mengeluarkan zakat untuk anak laki-lakiku fardu karena Allah Ta’ala."
Niat zakat fitrah untuk orang lain

Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an (sebutkan nama spesifik) fardhan lillahi ta’ala
"Aku berniat mengeluarkan zakat untuk (sebutkan nama spesifik) fardu karena Allah Ta’ala."
Hanif Luthfi dalam Fikih Seputar Zakat Fitri (2020) menuliskan, menurut mazhab Syafi’i, disunahkan bagi amil ketika menerima pemberian zakat untuk berdoa;

Ajarakallahu fiimaa a’thaita wa baaraka laka fiima abqaita
"Semoga Allah senantiasa memberimu pahala pada apa yang telah engkau berikan dan mudah-mudahan Allah memberikanmu berkah pada apa saja yang tinggal padamu.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ADN)