Hal itu disampaikan dokter spesialis mata dr. Faraby Martha. Sebab, banyak kegiatan menyalakan petasan menyambut kesemarakan Lebaran Idulfitri 2024 yang diisi oleh pembakaran atau penyalaan berbagai jenis petasan, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
"Panas yang mencapai 1.000 derajat celsius, bubuk mesiu yang merupakan agen peledak di pertambangan dan bahan kimia basa kuat setara dengan pembersih lantai," kata Faraby saat dikutip dari Antara, Selasa, 9 April 2024.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia melanjutkan, reaksi kimia pembakaran petasan tersebut dapat menyebabkan kerusakan mata. Kerusakan yang ditimbulkan bersifat permanen hingga kebutaan.
"Robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan lapisan depan atau kornea mata, radang mata berat, lepasnya retina atau selaput belakang mata atau perdarahan bola mata," kata Faraby.
Baca juga:Antisipasi Konvoi Malam Takbiran, Polda Metro Siapkan Titik Penyekatan |
Ia meminta masyarakat agar tidak bermain dan menonton petasan yang biasa dinyalakan perumahan atau permukiman. Jika tetap ingin menonton pertunjukan profesional, pastikan untuk menjaga jarak aman.
"Setidaknya sejauh 150 meter dari pertunjukan kembang api profesional," ungkap dia.
Ia juga menyampaikan beberapa langkah yang perlu dilakukan jika organ mata sudah terpapar reaksi kimia pembakaran petasan. Jika terkena percikan petasan, aliri mata dengan air bersih mengalir minimal dua liter. Korban diminta segera berobat ke dokter kurang dari 30 menit ke layanan kesehatan terdekat.
"Kalau bisa langsung ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis mata," sebut Faraby.
Adapun beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Pertama adalah mencuci mata dengan cairan yang tidak bersih.
Kemudian jangan menggosok atau mengucek mata dan jangan menekan mata. "Jangan mengoleskan mata selain yang diresepkan dokter dan jangan mencoba mengeluarkan objek yang tersangkut di mata," ujar Faraby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ABK)