Jakarta: Penggunaan baterai biasa dalam berbagai jenis, semuanya akan kehabisan daya dan perlu dibuang. Membiarkannya terlalu lama akan mengotori laci.
Membuang baterai yang tidak terpakai ke tempat sampah mungkin tampak mudah, tetapi sebenarnya tidak aman bagi lingkungan jika asal buang. Tak hanya itu, baterai memiliki tempat pembuangan khusus agar tidak tercampur jenis sampah lainnya.
Ada beberapa alasan baterai harus dibuang di tempat khusus, salah satunya tidak aman bagi lingkungan. Banyak jenis baterai mengandung bahan kimia atau logam berat, seperti timbal, kadmium, merkuri, nikel, dan perak. Zat ini beracun bagi manusia dan hewan serta menimbulkan risiko kesehatan jika dilepaskan ke lingkungan.
Kemudian baterai lithium-ion berisiko kebakaran atau meledak jika rusak atau dibuang dengan tidak benar. Baterai juga bisa terlalu panas, terutama jika bocor atau tertekan di tempat pembuangan sampah. Bahkan, pembuangan baterai yang tidak tepat dianggap ilegal tergantung negara yang ditinggali.
Cara membuang baterai yang aman

1. Identifikasi jenis baterai
Pertama, cari tahu jenis baterai yang dimiliki untuk menentukan metode pembuangan yang tepat. Misalnya, baterai alkaline, seperti AA, AAA, C, D, 9V paling umum digunakan. Sebaiknya selalu tanyakan kepada perusahaan pengelolaan limbah setempat terlebih dahulu. Jika daur ulang diperlukan, kamu bisa meminta perlengkapan pengiriman melalui pos untuk mengumpulkan baterai sekali pakai guna dikirim kembali untuk didaur ulang dengan benar.
Kemudian, baterai isi ulang, seperti Ni-MH (Nickel-Metal Hydride), Ni-Cd (Nickel-Cadmium), Li-ion (Lithium-Ion) untuk perkakas listrik, kamera, dan laptop. Baterai ini dapat didaur ulang dan sering dikumpulkan oleh toko elektronik. Baterai sel kancing atau baterai koin untuk jam tangan atau barang elektronik kecil yang mengandung perak atau merkuri dan harus diperlakukan sebagai limbah berbahaya. Terakhir, baterai timbal-asam pada mobil yang mengandung timbal dan asam sulfat harus dibawa ke fasilitas daur ulang atau dikembalikan ke pengecer.
Baca juga: Jangan Salah Buat Septic Tank! Ini Bahayanya jika Terlalu Dekat Sumur |
2. Temukan lokasi pembuangan
Ada beberapa lokasi pembuangan sampah daur ulang baterai yang mudah diakses. Pisahkan baterai dari sampah lain, tutup kutub baterai dengan selotip yang tidak konduktif, kemudian kirimkan ke tempat pengumpulan limbah B3 yang berizin atau fasilitas daur ulang baterai.
3. Simpan dan buang baterai dengan aman
Sebelum mendaur ulang, ada beberapa pencegahan yang dapat bisa lakukan untuk memastikan keselamatan diri dan orang lain. Pertama, ikat terminal baterai lithium-ion dan baterai 9 volt dengan pita listrik untuk mencegah korsleting.
Saat menunggu daur ulang, simpan baterai bekas di tempat yang sejuk dan kering jauh dari bahan yang mudah terbakar. Pisahkan baterai berdasarkan jenisnya dalam kotak kardus kecil atau wadah plastik. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id