Meskipun orang lebih fleksibel dan mudah mengalir saat tawar-menawar, penulisannya tidak boleh asal.
Apa itu negoisasi?

Teks negosiasi jual beli rumah. Foto: Freepik
Sebagaimana dikutip dari buku Mahardika (2019), "Negosiasi Itu Ada Ilmunya", negosiasi pada dasarnya adalah aktivitas yang melibatkan dua atau lebih pihak. Kepentingan bersama adalah tujuannya.
| Baca juga: Kredit Inhouse: Pegertian, Skema dan Untung Rugi |
Negosiasi memiliki lima struktur. Pertama, orientasi, kemudian pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Contoh teks negosiasi jual beli tanah singkat, lengkap dengan strukturnya, dapat ditemukan di sini, berikut penjelasannya
Contoh teks negoisasi jual beli tanah
1. Orientasi
Pembeli : Selamat pagi, Bapak Rafael, saya Noaa dari PT. Sederhana. Kami tertarik untuk membahas kemungkinan jual beli tanah yang Bapak/Ibu miliki.Penjual : Selamat juga, Bu Noaa. Terima kasih atas ketertarikan Anda. Tentu, kami senang untuk membahasnya. Ada hal spesifik yang ingin Bapak/Ibu tanyakan terlebih dahulu?
2. Permintaan
Pembeli : Kami ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai tanah yang Bapak miliki di Jalan Kerajaan Permai. Luas tanah, status legal, dan detail lingkungan sekitar akan sangat membantu.Penjual : Tentu, Bu Bu Noaa. Tanah yang kami miliki memiliki luas 100 meter persegi, status legal lengkap dengan sertifikat hak milik. Lingkungan sekitar juga cukup strategis, dekat dengan halte bus.
3. Pemenuhan
Pembeli : Bagus, itu sangat membantu. Kami juga ingin mengetahui apakah ada pembatasan penggunaan lahan atau masalah lingkungan yang perlu kami ketahui?Penjual : Tanah tersebut bebas dari pembatasan penggunaan lahan dan tidak memiliki masalah lingkungan yang signifikan. Semuanya sesuai dengan peraturan setempat.
4. Penawaran
Pembeli : Baik, terima kasih atas informasinya. Kami tertarik untuk menawar sebesar Rp115 juta. Apakah ada ruang untuk negosiasi lebih lanjut?Penjual : Saya akan mempertimbangkan tawaran tersebut. Namun, apakah ada kemungkinan penyesuaian harga atau syarat pembayaran yang dapat kami diskusikan?
5. Persetujuan
Pembeli : Kami bersedia membahasnya lebih lanjut. Bagaimana dengan pembayaran? Apakah cicilan atau metode pembayaran tertentu yang lebih sesuai?Penjual : Kami bersedia membahas opsi pembayaran. Apakah Ibu memiliki preferensi tertentu?
Pembeli : Kami cenderung untuk membayar dengan skema cicilan selama 1 tahun. Bagaimana menurut Bapak?
Penjual : Itu bisa menjadi opsi yang layak. Kami setuju untuk melanjutkan dengan diskusi lebih lanjut mengenai rincian pembayaran.
Teks negosiasi jual beli rumah bekas
Pembeli : Selamat siang, Pak/Bu. Saya tertarik dengan rumah bekas yang Bapak/Ibu jual di Jalan Pahlawan. Bolehkah saya melihat-lihat?”Penjual: Selamat siang, Bu/Pak. Tentu saja, silakan masuk dan lihat-lihat. Kalau ada yang ingin ditanyakan, jangan sungkan, ya.”
Pembeli: “Kalau boleh tahu, kapan rumah ini dibangun?”
Penjual: “Meski bekas, rumah ini pembangunannya belum lama, sekitar tahun 2018.”
Pembeli: “Oh begitu, rumahnya cukup luas dan terawat. Bolehkah saya tahu berapa harga jualnya?”
Penjual: “Harga jualnya Rp540 juta, Pak/Bu. Dijamin paling murah di daerah ini.”
Pembeli: “Bolehkah saya nego sedikit, Pak/Bu?”
Penjual: “Silakan, berapa harga yang ingin Bapak/Ibu Tawarkan?
Pembeli: “Bagaimana kalau Rp450 juta?”
Penjual: “Wah, Pak/Bu. Angkanya masih terlalu rendah. Bagaimana kalau Rp 500 juta saja?”
Pembeli: “Masih tetap tinggi bagi saya. Bagaimana kalau Rp 480 juta? Kalau okay, saya akan beli cash dua hari lagi.
Penjual: “Baiklah, Pak/Bu. Saya akan melepas rumah ini dengan harga Rp480 juta.”
Pembeli: “Terima kasih banyak, Pak/Bu.”
Penjual: “Sama-sama, Pak/Bu. Saya senang rumah ini bisa terjual dengan harga yang cukup kompetitif.”
Pembeli: “Oh ya, Pak/Bu. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Pertama, apakah ada kerusakan pada struktur bangunan rumah ini?”
Penjual: “Tidak ada kerusakan struktural pada bangunan, Pak/Bu. Hanya beberapa bagian yang perlu renovasi ringan.”
Pembeli: “Kedua, bagaimana dengan surat-surat rumah? Apakah sudah lengkap?”
Penjual: “Surat-surat rumah lengkap, Pak/Bu. SHM dan PBB sudah ada. Siap pakai, dijamin jauh dari sengketa.”
Pembeli: “Syukur kalau demikian, sekali lagi, terima kasih banyak atas negosiasinya.”
Penjual: “Sama-sama, Pak/Bu. Saya senang bisa membantu Bapak/Ibu mendapatkan rumah idaman.” (Zein Zahiratul Fauziyyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id