Ternyata, ada beberapa faktor yang sering diabaikan tetapi sangat memengaruhi kesehatan tanaman di rumah. Berikut tujuh penyebab umum tanaman hias layu dan mati, serta cara mengatasinya.
Penyebab tanaman tiba-tiba mati

Penyebab tanaman mati tiba-tiba. Foto: Freepik
1. Kurang mendapatkan cahaya matahari
Saat memasuki musim dengan hari yang lebih pendek, tanaman menerima lebih sedikit cahaya matahari, sehingga energi fotosintesisnya berkurang. Akibatnya, tanaman tampak kurus, pertumbuhannya melambat, dan lebih mudah stres termasuk akibat penyiraman berlebih.Menurut ahli hortikultura Justin Hancock, solusi yang bisa dilakukan adalah memindahkan tanaman ke area dengan cahaya alami lebih banyak, atau menambahkan lampu LED grow light untuk memenuhi kebutuhan cahayanya setiap hari.
2. Terlalu banyak air
Cahaya yang berkurang juga memengaruhi kemampuan tanaman menyerap air. Jika jadwal penyiraman tidak disesuaikan, tanaman bisa mengalami kelebihan air (overwatering) yang berujung pada akar busuk.Pakar tanaman Jarrod Bouchie menyarankan untuk mengecek kelembapan tanah setiap minggu dengan memasukkan jari ke dalam media tanam. Sebagian besar tanaman hias sebaiknya disiram hanya setelah bagian atas tanah benar-benar kering.
3. Terpapar angin panas dan dingin
Sebagian besar tanaman tropis nyaman pada suhu ruangan normal. Namun, tanaman bisa stres jika diletakkan terlalu dekat dengan jendela berangin, pintu, perapian, ventilasi, atau pemanas ruangan.Perubahan suhu ekstrem dan udara kering dapat menyebabkan daun menguning, menggulung, hingga rontok. Pastikan tanaman berada di area dengan suhu stabil dan tidak terkena aliran udara langsung.
4. Tingkat kelembapan udara rendah
Selain suhu, kelembapan udara juga berpengaruh besar terhadap kesehatan tanaman. Penggunaan AC, pemanas, atau perapian membuat udara di dalam rumah menjadi terlalu kering kondisi yang tidak ideal untuk tanaman tropis seperti pakis atau monstera.Menurut Bouchie, tanaman yang kekurangan kelembapan biasanya menunjukkan tanda seperti daun cokelat di tepi atau tampak kusam. Untuk mengatasinya, gunakan humidifier, letakkan nampan berisi kerikil dan air, atau kelompokkan beberapa tanaman agar kelembapan sekitar meningkat.
5. Pemupukan berlebihan
Tanaman hias hanya memerlukan sedikit nutrisi di musim gugur dan musim dingin. Jika tetap diberi pupuk secara rutin, tanaman bisa menunjukkan gejala daun gosong, cacat, atau batang melemah.Secara umum, pemupukan sebaiknya hanya dilakukan pada musim semi dan musim panas, saat pertumbuhan aktif. Di musim dingin, hentikan sementara atau gunakan pupuk cair organik dalam dosis ringan jika tanaman tetap aktif tumbuh di bawah lampu khusus.
6. Terserang hama tanaman
Hama seperti tungau, laba-laba, dan kutu putih sering terbawa masuk saat tanaman dipindahkan dari luar ke dalam rumah. Udara kering memperparah serangan karena hama berkembang lebih cepat di kondisi tersebut.Menurut Hancock, membersihkan daun secara rutin dapat membantu mencegah hama. Jika serangan sudah terlihat, gunakan sabun insektisida organik atau minyak hortikultura seminggu sekali untuk mengendalikannya.
7. Daun tanaman kotor
Debu dan kotoran yang menumpuk di daun dapat menghambat proses fotosintesis, membuat tanaman stres, dan rentan terserang hama.Cukup bersihkan daun menggunakan kain lembap atau bilas seluruh tanaman di wastafel. Untuk jenis tanaman berdaun halus seperti violet Afrika, hindari pencucian langsung dan gunakan kuas lembut untuk membersihkan permukaannya.
Merawat tanaman hias tidak hanya soal menyiram secara rutin, tetapi juga memahami kebutuhan cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi. Dengan memperhatikan tujuh faktor di atas, kamu bisa menjaga tanaman tetap segar, hijau, dan tumbuh sehat sepanjang tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id