Beberapa varietas populer antara lain tillandsia, xerographica, dan aerium. Karena tidak ditanam di tanah, tanaman ini sebaiknya ditempatkan di atas media kering seperti batu, kayu, atau gantungan logam agar tidak menyerap kelembapan berlebih yang bisa menyebabkan pembusukan.
Cara menyiram tanaman udara agar tetap sehat

Cara menyiram air plant agar tumbuh subur. Foto: Freepik
Tanaman udara memiliki dua metode penyiraman utama yang bisa dipilih sesuai kebutuhan: pengabutan dan perendaman. Keduanya memiliki manfaat dan frekuensi yang berbeda.
1. Metode pengabutan (misting)
Pengabutan merupakan cara paling praktis dan efisien untuk menjaga kelembapan tanaman udara, terutama jika diletakkan di dalam ruangan. Gunakan alat semprot dengan pengaturan kabut halus agar air tidak terlalu deras.Sebaiknya gunakan air hujan, air suling, atau air tanpa klorin. Jika memakai air keran, diamkan terlebih dahulu selama satu jam agar bahan kimianya menguap. Semprotkan air ke seluruh bagian daun, termasuk bagian bawah yang sering terlindung, agar kelembapan tersebar merata.
Karena tanaman hanya menyerap sedikit air melalui metode ini, pengabutan perlu dilakukan lebih sering, terutama saat cuaca kering.
2. Metode perendaman (Soaking)
Metode perendaman dilakukan dengan merendam tanaman udara ke dalam wadah berisi air bersih selama beberapa menit. Cara ini meniru hujan deras di daerah tropis—habitat alami tanaman udara.Setelah direndam, kibaskan atau keringkan tanaman di atas tisu dapur untuk menghilangkan kelebihan air. Biarkan tanaman benar-benar kering selama tiga jam sebelum dikembalikan ke tempat semula.
“Metode ini membantu tanaman menyerap air lebih maksimal tanpa risiko kekeringan,” tulis laman Pohon Cemara dalam ulasannya mengenai perawatan tanaman udara.
Seberapa sering tanaman udara perlu disiram?
Tanaman udara umumnya berasal dari daerah bersuhu hangat dan lembap tinggi. Jika Anda meletakkannya di dalam ruangan ber-AC atau kering, Anda perlu menyiramnya lebih sering.Sebagai panduan umum, tanaman udara perlu disiram setiap tujuh hingga sepuluh hari sekali. Jika menggunakan metode perendaman, frekuensinya dapat dikurangi menjadi dua minggu sekali, tergantung kondisi udara sekitar.
Ciri-ciri tanaman udara kekurangan air
Tidak adanya media tanah membuat Anda perlu lebih peka terhadap kondisi daun. Berikut tanda-tanda tanaman udara membutuhkan lebih banyak air:- Daun kusam atau keriput: Menandakan tanaman kehilangan kelembapan alami.
- Ujung daun kering dan kecokelatan: Pertanda tanaman kekurangan air secara signifikan.
- Daun layu atau terkulai: Daun kehilangan kekencangan karena kekurangan cairan.
Tanda tanaman udara terlalu banyak air
Menyiram tanaman udara berlebihan justru dapat berakibat fatal. Beberapa gejalanya antara lain:- Pangkal tanaman lembek: Menunjukkan adanya pembusukan akibat terlalu lama basah.
- Daun menguning: Bisa terjadi karena kelembapan berlebih. Hentikan penyiraman hingga warna kembali normal.
- Pangkal tanaman menghitam dan rontok: Tanda serius bahwa akar membusuk dan tanaman sulit diselamatkan.
Selain penyiraman, tanaman udara juga membutuhkan pencahayaan tidak langsung dan udara yang mengalir. Letakkan di dekat jendela atau area dengan sirkulasi baik.
Dengan perawatan sederhana dan jadwal penyiraman yang tepat, tanaman udara dapat menjadi elemen dekorasi alami yang mempercantik ruangan sekaligus memberikan kesan tropis yang segar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id