Meskipun keramik lantai atau dinding bisa bertahan cukup lama sampai bertahun-tahun, keramik tetap rentan terhadap kerusakan. Entah itu karena tergores, kejatuhan benda terlampau berat, maupun faktor perubahan suhu drastis.
Namun, Anda tak perlu khawatir berikut ini ada cara mengatasi keramik retak supaya rumah tetap terlihat bagus dan rapih seperti dikutip dari beberapa sumber.
Penyebab keramik retak

Penyebab keramik retak. Foto: Freepik
Terkadang, lantai keramik di rumah bisa retak tiba-tiba, yang tidak hanya tampak berantakan tetapi juga berbahaya. Lantas apa penyebab retaknya keramik, berikut ini penjelasannya dikutip dari laman Muliaceramics.
1. Sambungan pemasangan keramik
Pada dasarnya, keramik dan lantai di bawahnya akan menyusut dan mengembang seiring perubahan suhu. Jika tidak ada sambungan yang memadai, lantai bisa tertekan/ terdorong dan akhirnya keramik akan retak. Retakan ini biasanya sedikit dan kecil.2. Kurang perendaman sebelum memasang
Sebagian keramik perlu direndam sebelum dipasang. Jika tidak, keramik bisa menyerap terlalu banyak air dari adukan semen saat dipasang, yang bisa menyebabkan retak atau bahkan keramik lepas.Baca juga: 6 Tips Memilih Keramik Dinding Dapur yang Tepat |
Namun, beberapa keramik modern tidak memerlukan perendaman. Disarankan untuk membaca panduan merek atau berkonsultasi dengan ahli konstruksi sebelum memasangnya.
3. Keramik tertimpa benda tumpul
Jika ada retakan di satu tempat dan hanya melibatkan satu ubin, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh benda tumpul yang mengenai ubin tersebut. Terkadang, Anda akan melihat ubin tersebut memiliki bagian yang pecah akibat benda yang mengenainya.Sebagai contoh di dapur, di mana seringkali terdapat benda berat seperti kaleng, panci, dan wajan yang terjatuh, keramik sering kali retak/ pecah. Lantai keramik di dekat pintu juga sering mengalami keretakan akibat dampak saat pintu dibuka/ ditutup berulang kali. Secara umum, jenis keretakan seperti ini biasanya ditemukan di dekat pinggiran lantai, bukan di bagian tengahnya.
4. Kesalahan saat memotong keramik secara manual
Pada saat pemotongan, tukang bangunan bisa membuat kesalahan yang tidak terlihat, menyebabkan retakan tersembunyi. Retakan ini mungkin tidak terlihat pada awalnya, tetapi seiring waktu, suhu, dan tekanan bisa membuatnya terlihat. Untuk keramik tertentu, seperti yang berbahan batu mikrokristalin, diperlukan mesin potong khusus.5. Komposisi campuran semen kurang tepat
Penggunaan semen/ mortar dengan kadar yang salah atau campuran semen dan pasir tidak tepat bisa mengakibatkan campuran semen yang terlalu pekat, yang berpotensi menyebabkan retak pada keramik.6. Faktor lingkungan
Faktor eksternal seperti penurunan bangunan akibat masalah geologis atau dampak benda keras bisa menyebabkan getaran dinding dan, akibatnya, retakan pada keramik.7. Terlalu dekat dengan sumber panas
Keramik yang terlalu dekat dengan pemanas air atau alat pemanas lainnya bisa sering mengalami perubahan suhu, yang bisa menyebabkan retakan. Jadi, berhati-hati dalam mempertimbangkan lantai keramik terlalu dekat dengan sumber panas.8. Permukaan di bawah keramik belum kering
Beton yang baru dituangkan memiliki banyak kadar air di dalamnya. Saat beton mengering, airnya menguap, dan beton tersebut menyusut. Proses dinamis ini membantu partikel dan agregat dalam beton saling mengikat erat.Tetapi proses ini juga memiliki efek samping berupa keramik yang dipasang sebelum beton benar-benar kering dapat mengalami tekanan atau retakan. Jika Anda memiliki rumah baru dengan keramik yang retak, terutama retak halus, ada kemungkinan besar bahwa betonnya belum cukup kering.
Cara memperbaiki keramik retak

Cara memperbaiki keramik retak. Foto: Freepik
Mengatasi keramik retak dapat menjadi tugas yang menantang, terutama jika keramik tersebut mengalami kerusakan yang cukup serius. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dicoba untuk mengatasi keramik retak.
1. Membersihkan retakan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan ubin beserta area sekitarnya secara menyeluruh. Dengan menciptakan permukaan yang bersih, epoxy akan lebih mudah menempel pada lantai, sehingga perbaikan akan tampak lebih rapi.Baca juga: Keramik dan Porselen, Lebih Bagus Mana? |
Gunakan lap kain atau sikat untuk membersihkan. Kemudian, pastikan area tersebut benar-benar kering sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
2. Mengisi celah retakan
Setelah membuat campuran epoxy atau glasir, saatnya memperbaiki ubin yang retak. Gunakan tusuk gigi atau alat kecil untuk mengoleskan epoxy langsung ke dalam retakan. Semakin kecil alatnya, semakin presisi Anda bisa menempatkan epoxy.Sebarkan lapisan tipis epoxy di sepanjang retakan pada ubin dan oleskan juga di sekitarnya. Setelah itu, biarkan selama hingga 15 menit agar epoxy mengering sepenuhnya.
3. Mengganti keramik
Jika retakan terlalu besar atau perbaikan tidak memberikan hasil yang memuaskan, Anda mungkin perlu mengganti keramik yang retak. Hal ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk memastikan lantai Anda tetap rapi dan estetis.Cara mencegah keramik tidak mudah retak
Setelah mengetahui penyebab dan cara memperbaiki keramik retak, di bawah ini akan dijelaskan juga cara mencegahnya. Mapei Indonesia punya tips berikut ini agar Anda dapat melakukan pencegahan agar lantai tidak meledak atau popping.1. Gunakan perekat khusus keramik
Melalui mortar khusus untuk keramik tentunya memiliki manfaat daya rekat yang jauh lebih tinggi, sehingga tidak mudah untuk lepas. Perekat khusus juga dapat mengurangi penyusutan pada air. Jangan memasang lantai hanya dengan adukan semen dan pasir! Meskipun menempel, adukan semen dan pasir tidak dapat bertahan lama untuk merekatkan lantai keramik.2. Perhitungan campuran perekat lantai yang tepat
Pada saat pencampuran bahan untuk pemasangan keramik, gunakanlah takaran yang tepat sesuai dengan ketentuan dari produk perekat lantai yang Anda gunakan. Campuran bahan yang salah dapat mengubah konsistensi mortar perekat dan dapat merusak daya rekat lantai.3. Rendam keramik sebelum dipasang
Anda dapat melakukan perendaman pada keramik dengan menggunakan air, sehingga air pada adukan semen tidak terhisap ke keramik dan membuat rapuh. Jadi, penting untuk merendam keramik sebelum proses pemasangan agar setelah mengering, keramik tidak mudah pecah.4. Hindari pemasangan nat keramik yang rapat
Jarak yang disarankan untuk pemasangan nat keramik agar tidak terlalu rapat adalah 2 sampai 3mm. Untuk mengatur jarak agar sesuai dan pemasangan yang lebih rapi dapat menggunakan alat bantu jarak tile spacer.5. Gunakan expansion joint untuk pertemuan dinding dan lantai
Expansion joint digunakan untuk mengatasi bergesernya struktur. Selain itu dapat digunakan untuk meredam pemuaian yang terjadi pada bagian dekat dinding, tiang/kolom, dan bidang vertikal lainnya. Apabila pemuaian pada bagian sudut sudah diredam, maka diharapkan keramik tidak mencari pelepasan tekanan di bagian tengah.6. Gunakan nat elastis
Penggunaan nat elastis ini dapat berfungsi untuk meredam pemuaian pada keramik. Apabila keramik memuai maka nat yang elastis akan meredam pergerakan keramik agar tidak menekan dan menyebabkan keramik lainnya pecah.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id