Jenis lantai yang perlu dihindari. Foto: Freepik
Jenis lantai yang perlu dihindari. Foto: Freepik

Jenis-jenis Lantai yang Perlu Dihindari

Rizkie Fauzian • 30 November 2024 14:23

Jakarta: Saat memilih lantai untuk rumah, kamu harus mempertimbangkan kembali bahan yang akan dipilih. Lantai menjadi salah satu investasi jangka panjang yang membutuhkan perhatian khusus.

Lantai mampu mengubah tampilan rumah secara menyeluruh sehingga kamu harus membuat pilihan yang tepat, mulai dari ketahanan, corak, hingga warna.

Tema warna yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Maka, setiap jenis lantai memiliki karakteristik yang berbeda.

Dikutip The Spruce, desainer interior berbagi keputusan mengenai lantai yang kemungkinan besar akan Anda sesali, beserta alasannya. Namun, mereka juga memberikan wawasan tentang opsi lantai yang paling layak untuk dipertimbangkan agar tampilan yang adaptif dan abadi.

Jenis lantai yang perlu dihindari

Jenis-jenis Lantai yang Perlu Dihindari
Jenis lantai yang perlu dihindari. Foto: Freepik

1. Marmer dan batu lainnya

Marmer merupakan salah satu jenis lantai yang sulit perawatannya. Desainer Marie Cloud mengatakan jenis lantai ini mudah keausan, muncul goresan, dan noda tanpa perawatan yang tepat sehingga permukaannya terlihat tidak mengkilap kembali. Kamu bisa menggunakan ubin porselen yang perawatannya jauh lebih mudah.

2. Karpet

Desainer Elana Mendelson menjelaskan lantai karpet dapat sulit dibersihkan di area yang sering dilalui seperti pintu masuk, lorong, dan dapur. Ia mencatat bahwa karpet dengan mudah menyerap bau dan menimbulkan noda.

“Gunakan saja karpet biasa yang selalu dapat kamu ganti sesuai keinginan,” kata Mendelson.

3. Lantai yang mengkilap dan sangat halus

Menurut Mendelson, meskipun gaya benar-benar berbeda dengan karpet, lantai yang mengkilap dan dipoles dengan sangat halus juga tidak disarankan.

“Mereka menyorot setiap goresan, penyok, dan jejak kaki, terutama di rumah yang memiliki anak-anak atau hewan peliharaan,” jelasnya.

Meskipun banyak orang memilih jenis lantai ini karena tampilannya yang modern, tetapi tampilannya berubah setelah tanda-tanda keausan muncul.

Baca juga: 7 Pilihan Lantai Selain Keramik untuk Rumah

4. Mosaik

Meski tampak bagus, lantai mosaik bukanlah pilihan yang praktis karena banyaknya garis nat. Desainer Jennifer Carter mengatakan lantai mosaik mudah menarik kotoran, jamur, retakan yang menyusut, hingga perubahan warna.

5. Apa pun yang terlalu tren

Cloud mencatat bahwa tidak cermat untuk memilih pilihan lantai yang sedang sangat tren. Meskipun warna dan pola yang berani populer, hal tersebut dapat dengan cepat ketinggalan zaman, terutama jika mendominasi area yang luas.

Sebaliknya, Cloud dan kliennya mengutamakan keawetan saat mengevaluasi berbagai pilihan lantai. Jika seseorang masih menginginkan sentuhan elemen berani, ada solusi lain yang dapat mereka terapkan kecil kemungkinannya untuk menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

Cloud merekomendasikan penggunaan karpet untuk memberi sedikit kepribadian pada ruangan karena lebih mudah diganti.

6. Pilihan lantai abadi

Beberapa desainer membagikan beberapa pilihan utama mereka untuk opsi yang tak lekang oleh waktu. Ada dua jenis lantai, yakni kayu dan batu alam.

Untuk jenis lantai kayu, desainer menyukai lantai kayu klasik di seluruh ruangan rumah, misalnya ruang tamu, dapur, atau kamar mandi. Carter mengatakan kayu menjadi pilihan yang mudah dibersihkan dan mudah diperbaiki nanti apabila diperlukan.

Untuk jenis batu alam, Cloud menyarankan cobalah batu kapur atau batu tulis di pintu masuk, kamar mandi, atau dapur. Batu alam menawarkan keanggunan yang sederhana dan berkelas sehingga dapat menghubungkan ruang dengan keindahan alam dan menghadirkan kesan permanen atau berkualitas pada rumah. (Theresia Vania Somawidjaja)


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan