Jakarta: Menggunakan mesin pencuci piring menjadi salah satu cara terbaik untuk menghemat waktu dan membersihkan dapur. Namun, mesin ini tidak menjamin piring langsung bersih.
Jika piring tampak kotor atau bahkan tidak bersih setelah menggunakan mesin pencuci piring, mencuci ulang membutuhkan proses yang lebih lama. Dengan hemat waktu dan tenaga, mengambil langkah-langkah sederhana untuk memastikan piring berkilau hanya dalam satu kali pencucian.
Namun, para ahli menawarkan tips untuk membantu kamu dalam menghindari kesalahan umum dan menjaga mesin pencuci piring tetap bekerja dengan lancar sehingga piring bersih setiap saat. Berikut ini tujuh alasan piring masih kotor walaupun menggunakan mesin pencuci piring yang dikutip Real Simple.
Alasan piring masih kotor

Alasan piring masih kotor. Foto: Freepik
1. Tidak mengikis kotoran
Langsung memasukkan piring kotor ke dalam mesin pencuci piring memang praktis, tetapi penting untuk membersihkannya dengan alat makan terlebih dahulu. Membiarkan kotoran dan debu di piring dapat menyumbat mesin pencuci piring dan mencegahnya untuk menyemprot piring secara menyeluruh. Jika mesin pencuci piring sudah tua, kamu mungkin perlu membilas piring terlebih dahulu.
2. Tidak memasukkan barang dengan benar
Glenn Lewis dari Mr. Appliance menyarankan pastikan untuk mengisi mesin pencuci piring sesuai petunjuk produsen dalam petunjuk penggunaan dan perawatan yang disertakan dengan mesin pencuci piring. Selain itu, tidak ada benda yang ditumpuk di atas piring yang dapat menghalangi air. Saat mengisi mesin pencuci piring, jaga jarak antarpiring agar tidak menghalangi piring lainnya atau penyemprot mesin.
3. Membebani mesin pencuci piring secara berlebihan
Membebani mesin cuci piring dengan memasukkan terlalu banyak piring akan menghambat aliran siklus pembersihan yang efisien. Darin Detwiler merupakan seorang profesor madya kebijakan pangan di Universitas Northeastern mengatakan memblokir aliran penyemprot akan mencegah sirkulasi air yang baik.
Ia menyarankan untuk memberikan jarak yang sama pada piring. Pastikan tidak ada barang besar yang menghalangi penyemprot. Kemudian, ikuti panduan muatan rak mesin cuci piring. Berikan juga jarak yang cukup antara piring agar semprotan, sabun dapat meresap, piring akan bersih setelah dicuci.
Baca juga: Solusi Rumah Bersih di Bulan Ramadan |
4. Menggunakan suhu yang salah
Menggunakan suhu air dingin dapat mengurangi daya bersih mesin pencuci piring. Air yang tidak cukup hangat tidak dapat membersihkan piring dengan baik. Detwiler mengatakan air di bawah 120°F (49°C) tidak cukup panas untuk melarutkan sisa makanan, minyak, atau membersihkan dengan benar.
Atur pemanas air ke suhu 120°F–150°F (49°C–66°C). Kemudian, nyalakan air panas di wastafel selama beberapa detik sebelum menyalakan mesin pencuci piring untuk memastikan air panas segera masuk.
5. Tidak menggunakan deterjen dengan benar
Memilih deterjen yang tepat untuk kebutuhan mencuci piring dan jenis air sangat penting untuk membersihkan piring dengan baik. Namun, deterjen yang tidak efektif sehingga tidak cukup memecah lemak dan partikel kotoran di piring.
Detwiler menyarankan untuk menggunakan deterjen berkualitas tinggi yang sesuai dengan tingkat kesadahan air dan ikuti petunjuk dosis dari pabriknya. Selain itu, Lewis juga menyarankan untuk jangan lewatkan cairan pembilas.
Jika air bersifat keras, mungkin kamu memerlukan produk untuk memecah mineral tersebut sehingga deterjen tidak menempel pada piring bersama partikel makanan yang tidak ikut terbuang ke saluran pembuangan.
6. Tidak menggunakan pengaturan dengan benar
Jika piring yang keluar keruh atau hanya sebagian bersih, kamu mungkin menggunakan pengaturan mesin yang salah. Pastikan untuk menyesuaikan pengaturan untuk setiap muatan berdasarkan jenis piring dan tingkat kekotoran.
Gunakan siklus ringan atau cepat untuk piring yang sangat kotor tidak akan memberikan pembersihan yang memadai. Lalu, gunakan juga siklus tugas berat atau intensif untuk panci, wajan, dan piring yang sangat kotor.
7. Tidak membersihkan mesin pencuci piring
Mesin pencuci piring juga bisa mengalami keausan akibat penggunaan rutin serta memerlukan perawatan dan pemeliharaan. Periksa filter dan bersihkan secara menyeluruh untuk mencegah penumpukan kotoran.
Detwiler menyarankan untuk melakukan perawatan rutin dengan membersihkan filter, semprotan, dan segel mesin pencuci piring setiap minggu untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Sampah makanan juga dapat menyumbat lubang pada penyemprot sehingga mengurangi tekanan dan jangkauan air.
Lepas dan bersihkan penyemprot secara teratur menggunakan tusuk gigi atau sikat kecil untuk membersihkan kotoran. Terakhir, jalankan siklus kosong dengan secangkir cuka putih setiap bulannya untuk menghilangkan kerak kapur dan bau tidak sedap. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id