Menurut Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim tren perkantoran di kawasan Central Business District (CBD) dan Non-CBD masih stabil. ?Tingkat hunian kawasan CBD berada pada angka stabil sebesar 70 persen, sedangkan non-CBD berada pada angka 71 persen.
“Situasi dan perkembangan sektor perkantoran pada awal 2024 telah diamati sebagai kelanjutan dari apa yang terjadi pada semester akhir 2023," kata Yunus di Jakarta, Senin, 13 Mei 2024.
Menurutnya, pasokan gedung perkantoran non-CBD Jakarta saat ini mengalami kenaikan jika dibandingkan 10 tahun terakhir sejak 2015. Meski ada penurunan tren, tapi dari segi hunian tetapi cenderung lebih stabil dibandingkan dengan kawasan perkantoran di CBD Jakarta.
Sebanyak 1.070 meter persegi perkantoran non-CBD terserap di kuartal pertama 2024. Selanjutnya, dari sisi rental juga mirip dengan kawasan CBD, ada penurunan harga lebih sedikit yaitu 0.5%.
Baca juga: Tarif Sewa Gedung Perkantoran di Jakarta Bakal Naik 3% Tahun Ini |
Kepala Office Leasing Advisory di JLL Indonesia Angela Wibawa menambahkan jika aktivitas pencarian ruang perkantoran tetap aktif di kawasan CBD terutama untuk gedung-gedung baru dengan kualitas yang lebih baik.
"Meskipun beberapa gedung telah mencapai tingkat okupansi 90 persen, pemilik gedung tetap berupaya mempertahankan posisi kompetitif dengan strategi penghematan biaya," jelasnya.
Namun dalam menghadapi strategi penghematan biaya yang diadopsi oleh banyak perusahaan dan permintaan yang relatif terbatas, pemilik gedung perkantoran tetap berupaya mempertahankan posisi kompetitif di pasar.
"Oleh karena itu, gedung-gedung yang masih fokus untuk meningkatkan tingkat hunian yang relatif masih rendah, kami melihat harga sewa masih mengalami tekanan meskipun memiliki kualitas yang lebih baik, serta telah mendapatkan sertifikasi bangunan hijau," ujar Angela.
(Shofiy Nabilah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News