Pasar rumah tapak mengalami perlambatan. Foto: Freepik
Pasar rumah tapak mengalami perlambatan. Foto: Freepik

Pasar Rumah Tapak di Jabodetabek Lesu, Ini Penyebabnya

Rizkie Fauzian • 13 Agustus 2025 17:59
Jakarta: Pasar rumah tapak di Jabodetabek mengalami perlambatan pada semester pertama 2025. Jumlah unit baru yang diluncurkan pengembang hanya sekitar 3.000 unit, turun 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6.000 unit. 
 
Kepala Riset JLL Indonesia, Yunus Karim, menyebut angka ini juga lebih rendah dari semester II 2024 yang mencapai 7.000 unit. Menurutnya, perlambatan ini dipicu beberapa faktor, salah satunya berakhirnya insentif PPN 100 persen pada Juni 2025.
 
“Kalau mereka meluncurkan produk baru, yang mungkin selesainya sebelum 2025, itu kan saat itu masih hanya dapatnya 50 persen saja. Jadi mungkin tidak semenarik ketika sudah 100 persen,” ujar dia dalam paparan, Rabu, 13 Agustus 2025.

Selain itu, ketidakpastian ekonomi global membuat pengembang dan konsumen lebih berhati-hati. Segmen menengah ke bawah terlihat lebih sensitif terhadap kondisi ini, sehingga aktivitas transaksinya menurun.
 
Sebaliknya, segmen menengah ke atas menunjukkan ketahanan dengan transaksi yang relatif stabil. Meski pasokan baru menurun, penjualan justru melampauinya, mencapai 3.900 unit pada periode yang sama. Tingkat penjualan kumulatif (sales rate) tercatat stabil di 88 persen.
 
Baca juga: Diskon PPN Rumah 100% Diperpanjang, Pemerintah Siapkan Revisi PMK

“Demand-nya sehat. Jadi ketika berapa yang di-launching, penyerapannya juga mengikuti,” kata Head of Growth and Head of Strategic Consulting JLL Indonesia Vivin Harsanto.
 
Ia menegaskan pasar rumah tapak bersifat supply-driven, di mana permintaan menyerap pasokan yang ada.
 
Profil pembeli masih didominasi pengguna akhir (end-user), dengan pergeseran minat ke segmen menengah keatas, khususnya pada rentang harga Rp1,3–Rp2 miliar, yang kini menyumbang 25 persen dari total penjualan.
 
“Sektor ini terbilang salah satu dari dua sektor yang cukup resilien di beberapa tahun terakhir, yaitu landed housing dan logistics warehouse,” ujar Vivin.
 
Kawasan kota mandiri yang sudah mapan terus berkembang, memperluas komponen komersial seperti ruko, pusat bisnis, area F&B, dan fasilitas hiburan. Bahkan, pada semester ini, terdapat proyek perumahan berskala besar di Tangerang seluas lebih dari 1.000 hektare, yang menjadi bukti minat pengembang terhadap pasar perumahan tapak masih terjaga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan