Ilustrasi perumahan. Foto: Kementerian PKP
Ilustrasi perumahan. Foto: Kementerian PKP

Bukan Ukuran, Ini Solusi untuk Penyediaan Rumah di Indonesia

Rizkie Fauzian • 10 Juli 2025 13:12
Jakarta: Wacana penyediaan rumah berukuran kecil, seperti hunian 18 meter persegi di kota besar, menuai banyak pertanyaan. Meski bertujuan memperluas akses perumahan, banyak pihak mempertanyakan apakah hunian sekecil itu layak untuk ditempati.
 
Menurut Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto solusi terbaik bukanlah dengan mengecilkan ukuran rumah, tetapi dengan membenahi kebijakan pembiayaan dan insentif bagi pengembang.
 
Baca juga: Minat Rumah Tapak Mini Rendah, Apartemen Kecil Justru Lebih Dilirik

"Jadi kita kembalikan ke regulasi, sudah ada itu dari Permen, itu sudah ditetapkan ukurannya. Jadi seharusnya itu sudah menjadi patokan," kata dia dalam media briefing dikutip Kamis, 10 Juli 2025.
 
Ferry menjelaskan rumah dengan ukuran hanya 18 meter persegi dinilai tidak cukup memenuhi aspek kelayakan, baik dari segi kesehatan fisik maupun kesehatan mental penghuninya.

"Kebayang enggak sih suasana di dalam rumah itu seperti apa dari sisi kesehatan, dari sisi kesehatan mental juga, itu tentu kurang layak. Dan menurut kami itu bukan solusi yang tepat untuk mengatasi masyarakat yang belum punya rumah," jelas dia.

Daya beli jadi pertimbangan

Menurut Ferry, pemerintah dan pemangku kepentingan seharusnya fokus pada penyediaan fasilitas pembiayaan yang lebih terjangkau, serta mendorong kebijakan yang mengurangi biaya produksi bagi pengembang.
 
"Jadi lebih baik kebijakan dari sisi financingnya, dan juga bagaimana memberikan insentif kepada developer supaya mereka juga tidak terlalu banyak biaya-biaya yang memang harus mereka keluarkan untuk sesuatu yang nggak perlu," kata dia.
 
Selain itu, perlu juga untuk mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat terutama dari perbankan. Misalnya harga cicilan rumah yang harus dikeluarkan masyarakat tidak lebih dari 30 persen.
 
"Kayak rule of thumb-nya dari perbankan, paling enggak cicilan mereka itu tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan yang mereka punya, supaya lebih aman. Jadi sisanya itu untuk biaya hidup hari-hari dan mungkin tabungan juga," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan