Di sebagian besar kota di Jabodetabek, permintaan terhadap rumah tapak berukuran sangat kecil (≤ 20 meter persegi) hampir tidak terlihat. Proporsinya berada di bawah 1 persen, kecuali di Jakarta Utara yang mencatat angka 2,7 persen.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya mengungkapkan untuk rumah tapak berukuran 20–60 meter persegi, permintaan cenderung datang dari wilayah satelit seperti Bekasi (33,6 persen), Bogor (36,7 persen), dan Depok (38,9 persen).
Baca juga: Rumah Kecil Bukan Pilihan, Segini Ukuran Ideal Pencari Properti Jabodetabek |
"Hal ini sejalan dengan tren pertumbuhan suplai rumah di area pinggiran Jakarta. Sementara di Tangerang, Tangerang Selatan dan Jakarta cenderung ke ukuran rumah 60-90 meter persegi, 90-150 meter persegi, 150-250 meter persegi dan di atas 250 meter persegi," ujar dia dalam laporan dikutip Selasa, 8 Juli 2025.
Apartemen
Menariknya, untuk apartemen berukuran kecil (≤ 20 meter persegi), permintaan lebih banyak berasal dari kota-kota di luar Jakarta seperti Depok (23 persen), Bogor (11,6 persen), Bekasi (9,2 persen), Tangerang (9,8 persen), dan Tangerang Selatan (6,6 persen)."Di Jakarta sendiri, permintaan untuk apartemen sekecil ini berada di bawah 5 persen," jelas Marisa.
Sedangkan ukuran apartemen yang paling diminati masyarakat di kawasan Jabodetabek secara umum terlihat didominasi segmen 20-60 meter persegi (kisaran level 27 persen-85,2 persen).
"Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun hunian kecil memiliki tempatnya dalam pasar, khususnya dalam bentuk apartemen, namun secara umum masyarakat Indonesia masih memiliki preferensi terhadap rumah dengan ukuran yang lebih lapang dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan tinggal, fleksibilitas ruang, bahkan sebagai aset jangka panjang," kata dia.
Menurutnya, setiap segmen pasar tentu memiliki kebutuhan dan karakteristiknya masing-masing. Namun, saat berbicara tentang rumah tapak, preferensi terhadap ruang yang cukup masih sangat kuat di kalangan masyarakat.
"Temuan ini diharapkan bisa menjadi masukan konstruktif bagi para pemangku kepentingan dalam merancang kebijakan dan produk perumahan yang selaras dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat,” ujar Marisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News