Rumah123 Flash Report April 2025 mencatat sepanjang kuartal I-2025, Yogyakarta, Denpasar, dan Semarang tampil sebagai tiga kota dengan pertumbuhan harga tahunan paling konsisten di pasar rumah sekunder.
Yogyakarta mencatatkan lonjakan harga antara 8,9 persen hingga 9,8 persen, disusul Denpasar dengan kisaran 8,2 persen hingga 9,3 persen, serta Semarang yang stabil di angka 3 persen hingga 3,1 persen secara tahunan.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, menjelaskan salah satu faktor pendorong pertumbuhan di Yogyakarta adalah pembangunan infrastruktur strategis, seperti tol Solo–Yogyakarta–NYIA dan tol Yogyakarta–Bawen.
"Sejak peresmian jalur tol Solo–Klaten pada September 2024, yang menjadi bagian dari konektivitas antar-wilayah tersebut, potensi pengembangan kawasan kian terbuka. Tren pertumbuhan harga yang konsisten telah terlihat di Yogyakarta sejak pertengahan 2024," jelas dia dalam keterangan dikutip Jumat, 25 April 2025.
Baca juga: Harga Rumah Seken Melambat |
Sementara itu, Denpasar menunjukkan pola yang sedikit berbeda. Dibandingkan akhir 2023, laju pertumbuhan harga rumah seken di kota ini mulai melambat dan stabil hingga kuartal I 2025.
"Perlambatan ini terjadi setelah lonjakan signifikan sepanjang 2023 hingga pertengahan 2024—periode yang juga bertepatan dengan peningkatan tajam sektor pariwisata," jelas dia.
Berdasarkan data BPS Provinsi Bali, jumlah wisatawan pada 2023 tumbuh 48,4 persen dibandingkan 2022, dan memasuki 2024 masih meningkat sebesar 8,4 persen, menunjukkan tren yang mulai stabil.
Berbeda dari dua kota lainnya, Semarang tampil dengan pertumbuhan harga yang paling stabil. Sejak awal 2024, Semarang konsisten mencatatkan pertumbuhan tahunan di kisaran 2 persen hingga 5 persen setiap bulannya.
Pada kuartal I 2025, pertumbuhannya tetap terjaga di angka 3 persen hingga 3,1 persen, menjadikannya sebagai salah satu pasar rumah sekunder yang paling seimbang dari sisi performa harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News