Struktur dan pondasi bangunan tahan gempa. Foto: Kementerian PKP
Struktur dan pondasi bangunan tahan gempa. Foto: Kementerian PKP

Struktur dan Pondasi Bangunan Tahan Gempa

Rizkie Fauzian • 15 April 2025 14:24
Jakarta: Pondasi merupakan bagian yang sangat penting untuk sebuah bangunan karena berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan ke tanah secara aman dan merata. Tanpa pondasi yang kuat dan sesuai, bangunan bisa mengalami penurunan (settlement).
 
Tak hanya itu, pondasi yang tidak tepat juga bisa menyebabkan retak, bahkan ambruk, terutama saat terjadi gempa atau pergeseran tanah. Pondasi merupakan struktur dasar yang menjadi penopang utama bangunan.
 
Fungsinya antara lain menyebarkan beban vertikal dari bangunan ke tanah, menahan gaya horizontal, seperti angin atau gempa, menjaga kestabilan bangunan agar tidak miring atau bergerak.
 
Baca juga: Ketahui Jenis-jenis Pondasi Bangunan Tahan Gempa

Mengenali struktur dan pondasi bangunan tahan gempa sangat penting, terutama di daerah rawan gempa. Berikut penjelasan ringkas mengenai struktur dan pondasi bangunan tahan gempa.

Struktur bangunan tahan gempa

Struktur bangunan tahan gempa

Struktur tahan gempa dirancang agar bangunan tidak runtuh saat gempa terjadi, meskipun mungkin mengalami kerusakan. Kuncinya ada pada fleksibilitas dan penyerapan energi.
 
Baca juga: Begini Cara Membuat Pondasi Rumah

Karakteristik struktur tahan gempa

  1. Simetris dan sederhana: Bangunan dengan bentuk yang simetris dan tidak terlalu rumit lebih stabil saat terkena guncangan.
  2. Kerangka kuat dan daktail (ductile): Menggunakan beton bertulang atau baja yang mampu melentur tanpa langsung patah.
  3. Sambungan yang kuat: Titik pertemuan antara kolom, balok, dan lantai harus dirancang agar kuat dan lentur.
  4. Sistem penahan lateral: Digunakan untuk menahan gaya horizontal dari gempa. Misalnya:
  • Dinding geser (shear wall)
  • Bracing diagonal (kerangka silang)
  • Rangka momen tahan gempa (moment resisting frame)

2. Pondasi Bangunan Tahan Gempa

Pondasi adalah bagian penting karena menyalurkan beban bangunan ke tanah. Pada bangunan tahan gempa, pondasi juga berperan dalam meredam guncangan.

Jenis Pondasi Umum untuk Tahan Gempa:

Pondasi dangkal:

Cocok untuk tanah keras dan bangunan kecil-menengah.
Contoh: pondasi tapak, pondasi plat.

Pondasi dalam:

Untuk tanah lunak atau bangunan tinggi.
Contoh: tiang pancang atau bor pile.

Isolator Seismik (Base Isolation):

Sistem peredam antara struktur dan pondasi, biasanya menggunakan bantalan karet atau sistem pegas. Banyak digunakan pada gedung-gedung penting seperti rumah sakit atau pusat data.

Prinsip-prinsip umum konstruksi tahan gempa

  1. Gunakan material berkualitas dan standar konstruksi yang sesuai dengan peraturan bangunan gempa (misalnya SNI di Indonesia).
  2. Rancang agar struktur bisa deformasi tanpa langsung runtuh.
  3. Perhatikan detil sambungan, terutama pada bangunan bertingkat.
  4. Pastikan pemeriksaan tanah dilakukan sebelum memilih pondasi.
Kalau kamu sedang merancang bangunan atau tugas teknik sipil, aku juga bisa bantu dengan sketsa, referensi standar SNI, atau simulasi gaya gempa. Mau lanjut ke bagian tertentu?

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan