Jakarta: Pondasi merupakan bagian penting dalam sebuah bangunan untuk menahan beban bangunan di atasnya. Ada banyak jenis pondasi yang bisa Anda gunakan saat membangun rumah.
Ketika gempa terjadi, pondasi yang digunakan sangat diuji. Pondasi anti gempa ini dirancang untuk menahan getaran akibat gempa bumi yang sering merusak bangunan.
Jenis-jenis pondasi bangunan tahan gempa

Ada dua jenis pondasi secara umum, yakni pondasi dangkal dan pondasi dalam. Berikut ini jenis-jenis pondasi yang tahan gempa, dikutip dari laman 99.co.
Pondasi dangkal
Pondasi ini dibuat di kedalaman tanah rendah, yakni kurang dari tiga meter atau sekitar sepertiga dari lebar alas pada pondasi. Biasanya, pondasi ini mempunyai struktur keras dan stabil. Berikut ini macam-macam pondasi dangkal, di antaranya:
1. Pondasi tapak
Pondasi ini terbuat dari susunan beton bertulang dengan struktur yang kuat. Biasanya, dipasangkan pada tanah yang bersifat keras dan bangunan struktur tinggi.
2. Pondasi jalur
Digunakan untuk bangunan dengan beban memanjang. Pondasi ini dibuat dengan mencampurkan pecahan batu, batu kali, dan cor beton tanpa tulang.
3. Pondasi rakit atau raft foundations
Pondasi digunakan untuk menampung beban pada daerah yang luas. Tersusun dengan pelat beton bertulang berukuran besar yang dipakai di tanah yang daya tahannya rendah.
4. Pondasi samuran
Berbentuk bulat dan memakai beton selebar 60-80 cm. Pondasi dapat diletakan pada kedalaman 1-2 meter dalam tanah. Selain itu, dapat menjadi peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang.
5. Pondasi umpak
Pondasi ini tahan terhadap goncangan dan mampu menyelaraskan bangunan terhadap gerakan tanah. Dipasang di bawah tiang penyangga, biasanya digunakan pada rumah panggung tradisional.
Baca juga: Begini Cara Membersihkan Lem Sisa Wallpaper dari Dinding |
Pondasi dalam
Pondasi ini biasanya digunakan untuk bangunan bertingkat di atas tanah yang tidak terlalu kokoh.Tingkat kedalamannya lebih dalam dari pondasi dangkal. Berikut ini macam-macam pondasi dalam, di antaranya:
1. Pondasi tiang pancang
Pondasi ini biasanya ditemukan di lapisan tanah yang daya dukungnya rendah dan memiliki kandungan air tinggi. Material yang digunakan seperti baja, besi, kayu, beton bertulang.
Fungsi betonnya untuk memindahkan beban dari bangunan yang ada di atas ke lapisan tanah yang lebih dalam.
2. Pondasi bore pile
Pembuatannya membutuhkan proses pengeboran tanah secara manual dan hidrolis. Pondasi dipasang dengan cara dicor pada galian tanah. Namun, ada dua kelebihannya, yakni pemasangan anti bising dan penggunaannya kokoh.
3. Pondasi basement
Pondasi ini khusus untuk basement atau bawah tanah. Pemasangan dilakukan dengan penggalian terbuka dan bagian pondasi punya fungsi berbeda.
4. Pondasi cakar ayam
Pondasi ini yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia. Strukturnya seperti kaki yang menyerupai cakar ayam. Dapat digunakan untuk membangun rumah dua lantai atau rumah megah lainnya.
5. Pondasi piers
Berfungsi untuk meneruskan beban berat struktural pada suatu bangunan. Pemasangan pondasi dengan cara menggali tanah sampai kedalaman tertentu. Balok beton digunakan untuk membangun pondasi yang mengikuti tingkat ketinggiannya.
Jenis pondasi lain
Ada juga pondasi rubahan dalam dua jenis, yakni full dan daylight. Kemudian, pondasi rumah crawlspace yang membentuk ruang antara bangunan dengan tanah sehingga rumah pun bebas banjir.
Pondasi rumah pelat beton yang dibuat dengan cara memasang beton pada kedalaman sekitar dua kaki di sekeliling pelat, jaring kawat, dan batang penguat baja. Selain itu, pondasi rumah kayu yang sering ditemukan di rumah tradisional. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di