LPKR diprediksi akan membukukan pendapatan menjadi Rp15,9 triliun. Ilustrasi: Shutterstock
LPKR diprediksi akan membukukan pendapatan menjadi Rp15,9 triliun. Ilustrasi: Shutterstock

Analis Yakini LPKR Bukukan Kinerja Positif Tahun Ini

Rizkie Fauzian • 14 September 2022 12:27
Jakarta: Meskipun pasar properti pada semester II-2022 diprediksi akan lebih menantang dibandingkan semester sebelumnya, tapi beberapa pengembang bisa mencatat kinerja yang positif. 
 
Analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Barus mengatakan manajeman PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimistis dapat membukukan pra penjualan sebesar Rp5,2 triliun pada 2022. Ke depan, LPKR diprediksi akan memperluas penawaran produknya ke produk kelas menengah dengan harga premium.
 
CEO LPKR John Riady mengatakan untuk memenuhi target pra penjualan Rp5,2 triliun pada 2022, manajemen LPKR akan menerapkan berbagai strategi, seperti mengembangkan produk-produk residensial untuk pemilik rumah pertama.
 
Selain itu, produk residensial premium dan unit ruko, apartemen mid-rise untuk memperluas penetrasi pasar, serta mendorong permintaan untuk unit high-rise siap huni.
 
"Kami senang dengan pencapaian sejauh ini pada 2022. Kami juga menegaskan kembali target yang akan diraih pada tahun ini yang sebesar Rp5,2 triliun," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 September 2022.
 
Baca juga: Pasar Rumah Tapak di Tangerang dan Bekasi Makin Tumbuh, LPKR Siapkan Strategi

Pihaknya juga tetap berkomitmen untuk menyediakan perumahan yang berkualitas untuk memenuhi permintaan yang kuat dari pemilik rumah pertama, bahkan mendiversifikasi penawaran produk dan harga produk.
 
"Kami juga menyadari adanya tantangan makroekonomi di masa depan seperti peningkatan suku bunga yang juga berpotensi mendorong peningkatan suku bunga KPR sehingga dapat mempengaruhi keterjangkauan harga properti, menurunnya permintaan, dan keterlambatan pembayaran," ungkapnya.
 
Dirinya juga mengamati tantangan yang dihadapi oleh para pemain real estat lainnya secara global, dan dirinya percaya manajemen risiko sangat penting untuk meminimalisir dampak terhadap bisnis. 
 
"Di sisi lain, bisnis kami diuntungkan melalui segmen layanan kesehatan dan lifestyle yang diperkirakan akan terus membaik seiring berlangsungnya masa transisi Indonesia ke pasca pandemi," ungkapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan