Kesalahan fatal saat gadai sertifikat rumah. Foto: Setkab
Kesalahan fatal saat gadai sertifikat rumah. Foto: Setkab

Waspada! Ini Risiko dan Kesalahan Gadai Sertifikat Rumah

Rizkie Fauzian • 11 Juli 2025 14:55
Jakarta: Menggadaikan sertifikat tanah atau rumah sering menjadi solusi cepat ketika membutuhkan dana besar untuk kebutuhan darurat. Prosesnya relatif mudah dan cepat, dan dana yang diperoleh pun bisa mencapai ratusan juta rupiah, tergantung nilai aset properti yang dijaminkan.
 
Dana hasil gadai bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari modal usaha, biaya pendidikan anak, hingga biaya pengobatan. Namun, meski terlihat mudah, kamu perlu waspada karena satu kesalahan bisa berujung pada kehilangan rumah yang sangat berharga.
 
Dikutip dari laman OCBC, berikut ini kesalahan gadai sertifikat rumah yang perlu kamu hindari.

Kesalahan fatal gadai sertifikat rumah yang sering terjadi

Waspada! Ini Risiko dan Kesalahan Gadai Sertifikat Rumah
Kesalahan fatal saat gadai sertifikat rumah. Foto: MI

1. Menggadaikan ke lembaga tak resmi

Salah satu kesalahan paling berbahaya adalah memilih tempat gadai yang tidak terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Tempat seperti ini biasanya menawarkan proses kilat dan tanpa banyak syarat, namun bisa menjebak dengan bunga mencekik, denda tinggi, dan tidak ada perlindungan hukum.
 
Selalu periksa legalitas bank atau lembaga keuangan. Pastikan mereka terdaftar dan diawasi oleh OJK.

2. Sertifikat tidak jelas atau bermasalah

Sertifikat yang masih atas nama orang tua, belum dibalik nama, atau masih dalam sengketa, tidak bisa dijadikan jaminan. Bahkan, hal ini bisa mempersulit proses pengajuan pinjaman dan menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
 
Solusi: Pastikan sertifikat SHM atau HGB sudah atas nama sendiri, bebas sengketa, dan tidak sedang diagunkan di tempat lain.

3. Dana dipakai untuk kebutuhan konsumtif

Menggadaikan rumah demi liburan mewah, pesta pernikahan besar-besaran, atau beli gadget baru adalah langkah yang sangat berisiko. Aset yang seharusnya dijaga justru dikorbankan untuk hal yang tidak menghasilkan nilai jangka panjang.
 
Baca juga: Panduan Lengkap Gadai Sertifikat Rumah yang Aman dan Terpercaya

 
Gunakan dana hasil gadai untuk hal produktif seperti modal usaha atau biaya pendidikan yang bisa memberi hasil balik.

4. Tidak baca dan pahami isi perjanjian

Banyak orang asal tanda tangan tanpa memahami isi akad kredit. Padahal di dalamnya tertera bunga pinjaman, denda, biaya admin, dan ketentuan penyitaan jika gagal bayar.
 
Baca detail perjanjian. Jika perlu, konsultasikan dengan notaris atau ahli hukum sebelum menandatangani kontrak.

5. Lupa menghitung kemampuan bayar

Tergiur pinjaman besar tapi tidak menghitung cicilan bulanan adalah kesalahan umum. Jika kemampuan bayar tidak sesuai, risiko gagal bayar bisa terjadi, dan aset berpotensi disita.
 
Idealnya cicilan tidak melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan agar tetap aman dan tidak mengganggu kebutuhan lain.
 
Menggadaikan sertifikat rumah memang bisa jadi solusi keuangan jangka pendek yang efektif. Namun, jangan lakukan secara gegabah. Hindari lima kesalahan fatal di atas agar aset tetap aman dan tujuan keuangan tercapai. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan