“Bulan pertama di 2025, kita lihat memang investor atau para pembeli ini masih conscious dan masih sangat berhati-hati gitu ya, juga ditambah dengan adanya Ramadan di kuartal 1 itu,” ujar Head of Research Yunus Karim dalam paparannya, Rabu, 7 Mei 2025.
Yunus menambahkan bahwa investor fokus tidak membeli produk residential. Namun, mereka membeli hal-hal yang lain sehingga berdampak besar pada penurunan pasar properti.
Baca juga: Sektor Properti Awal 2025: Tantangan Ekonomi dan Peluang Industri |
Meskipun demikian, JLL melihat bahwa beberapa proyek apartemen menerima respons cukup positif dalam triwulan terakhir. Terutama apartemen yang berlokasi strategis menunjukkan komitmen pembangunan.
“Kalau kita lihat memang sebetulnya untuk memenuhi proyek, masih bisa mendapatkan respons yang positif dari pasar. Biasanya memang lokasinya di prime, prime locations, kemudian mereka bisa offering attractive pricing, dan juga payment terms,” jelas dia.
Biasanya, para pembeli juga melihat fasilitas yang ditawarkan, seperti developer properti. Bahkan, hal tersebut didukung oleh investor membuat proyek-proyek sehingga apartemen tetap bisa diminati oleh pasar.
Di sisi lain, pembeli juga menunjukkan ketertarikan pada proyek-proyek terbaru, khususnya berlokasinya di CBD. Namun, pasokan di CBD mulai cukup terbatas pasokannya sehingga JLL melihat tren tetap terjadi, khususnya untuk high growth development, bahkan saat pasar sedang terbatas. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News