Mal premium masih jadi magnet pengunjung. Foto: Medcom.id
Mal premium masih jadi magnet pengunjung. Foto: Medcom.id

Mal Kelas Bawah Tertinggal, Premium Masih Jadi Favorit Pengunjung

Rizkie Fauzian • 28 Agustus 2025 11:27
Jakarta: Sampai pertengahan 2025, pusat perbelanjaan dan sektor ritel terus mengambil langkah-langkah konsisten untuk menjaga momentum pertumbuhan. Para peritel secara aktif menawarkan promo payday, sementara pusat perbelanjaan menyelenggarakan festival kuliner serta berbagai kegiatan serupa guna meningkatkan jumlah pengunjung.
 
Kolaborasi semacam ini tetap memberikan manfaat timbal balik dalam meningkatkan pengalaman berbelanja. Meskipun sektor F&B menunjukkan penguatan, pengelola pusat perbelanjaan tetap berhati-hati terhadap risiko ketergantungan yang berlebihan.
 
Komposisi penyewa yang seimbang, termasuk penyewa non-F&B yang mampu menarik keramaian dipandang penting untuk menjaga tingkat hunian. Pada kuartal II tahun 2025, Jakarta dan wilayah Jabodetabek mencatat tingkat hunian yang stabil, masing-masing sebesar 73,4 persen dan 68,3 persen.

Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, menyampaikan bahwa tingkat hunian terus menunjukkan kontras yang jelas antara mal kelas atas dan mal kelas bawah.
 
"Mal kelas premium mampu mempertahankan tingkat hunian di atas 80 , sementara banyak mal kelas bawah tetap berada di kisaran 50–60 persen," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Agustus 2025.
 
 
Baca juga: Properti Lesu, Ritel Semi Outdoor jadi Solusi Cerdas di Jakarta

 
Menurutnya, faktor pembeda utama terletak pada pengalaman pengunjung. Mal premium melayani konsumen yang mencari lebih dari sekadar ritel, dengan menawarkan destinasi kuliner, hiburan, dan gaya hidup sebuah permintaan yang meningkat di era pasca-pandemi.
 
Tingginya jumlah pengunjung dan lingkungan ritel yang kuat menjadikan mal-mal tersebut lebih menarik bagi penyewa, sekaligus mendukung tingkat hunian yang berkelanjutan.
 
Pengelola pusat perbelanjaan secara aktif memantau tren ritel dan mengambil keputusan strategis untuk tetap kompetitif. Salah satu strategi yang diterapkan adalah secara bertahap meningkatkan komposisi penyewa dengan menghadirkan lebih banyak merek premium.
 
Minat dari peritel asal Tiongkok, khususnya, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pusat perbelanjaan dengan tingkat hunian yang kuat menerapkan pendekatan kurasi, agar penyewa baru dapat melengkapi penawaran yang telah ada.
 
Melihat ke depan, keterbatasan pasokan pusat perbelanjaan baru diperkirakan akan mendukung tren peningkatan tingkat hunian secara bertahap. Hingga akhir tahun 2025, tingkat hunian diproyeksikan meningkat sekitar 3 persen dibandingkan dengan kondisi saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan