Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan tahun ini Pasaman Barat mendapat bantuan sebanyak 60 unit rumah layak huni dan telah selesai dibangun.
"Kita telah serahkan sebanyak 60 unit rumah layak huni dengan total nilai Rp20 juta per unit. Tentunya rumah ini sudah dilengkapi dengan atap, lantai, dinding, dan jelas dananya tidak ada dipotong, jika ada yang memotong silahkan laporkan kepada saya," katanya di Pasaman, Jumat, 23 Desember 2022.
Dia menjelaskan selain perbaikan rumah tidak layak huni, pada kegiatan peningkatan kualitas kawasan kumuh di Nagari Kajai itu juga telah dilaksanakan pembangunan jalan permukiman yang berada di Jorong Mudiak Simpang Tanjung Aro.
Baca juga: 2.118 Rumah Tak Layak Huni di Maluku Diperbaiki dengan Dana Rp42,3 Miliar |
Menurutnya bantuan rumah layak huni yang diberikan ini belum ada fasilitas mandi cuci kakus (MCK), maka harus dilaksanakan pembangunan secara bersama juga.
Apakah akan dibangun MCK komunal secara bersama atau Pamsimas atau PDAM, atau perbaikan sumber air. Karena air ini merupakan kata kunci dari kebersihan.
"Harapan kita bersama semoga apa yang dilakukan oleh pemerintah provinsi kepada masyarakat khususnya di Nagari Kajai ini melalui dana APBD Provinsi dapat bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi menjelaskan bahwa di Pasaman Barat terdapat 8.000 rumah tidak layak huni. Pada umumnya RTLH itu berada di pinggir pantai, sedangkan kawasan pantai cukup luas di Pasaman Barat.
"Kami juga mohon kepada Pemprov Sumbar untuk tetap membantu kami, karena RTLH kami masih cukup banyak hingga 8.000 rumah," katanya.
Ia menyebutkan ada beberapa pola yang dilakukan oleh Pemkab Pasaman Barat untuk RTLH ini. Seperti bantuan dari Baznas setempat, dan dari beberapa dinas terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News