"Sudah dikaji oleh Balitbang Bandung, tahan gempa," Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I, Recky Walter Lahope di Manado, Jumat, 14 Oktober 2022.
Dari sisi tipikal, bangunan rumah yang dibangun memiliki tipe 36 yang terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi serta berlantai keramik. Sebanyak 81 unit rumah akan dibangun pada 2023 untuk korban yang rumahnya hancur atau masih berdiri di zona yang direkomendasikan untuk direlokasi.
"Jadi ada 114 rumah yang akan dibangun di tempat relokasi yang berada di Desa Rumoong Bawah, sementara pada 2024 yang akan dibangun tinggal 33 unit," ujarnya.
| Baca juga: Kebut Pembangunan Huntap di Sulteng, Pemerintah Gandeng Pemda |
Rujukan lokasi berdasarkan zona hitam, merah dan hijau, kata dia, sesuai dengan saran teknis Balai Teknik Pantai, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jadi ini yang akan menjadi rujukan membangun hunian tetap di sana. Sisa bangunan yang akan dibangun tahun depan tetap akan diverifikasi agar tepat sasaran," ujarnya.
Recky menambahkan, tidak menutup peluang jumlah rumah yang akan direlokasi bertambah karena abrasi atau longsor di pesisir pantai masih terjadi.
Pada Juni 2022, bencana longsor pesisir pantai menghantam permukiman warga di Kelurahan Uwuran Satu dan Kelurahan Bitung, Kecamatan Amurang. Akibatnya, selain rumah penduduk yang rusak, area pariwisata, penginapan, jalan dan jembatan hancur dan tenggelam disapu air laut.
Warga beberapa waktu berada di tempat pengungsian, dan akhirnya ditempatkan ke hunian sementara sambil menunggu Kementerian PUPR membangun hunian tetap.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id