Bupati Bogor Iwan Setiawan mengungkapkan menjelaskan bahwa penyediaan huntap ini melibatkan Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sejak 2021 hingga 2023, Pemkab Bogor mampu membangun 2.704 unit, Kementerian PUPR sebanyak 563 unit, Pemprov Jabar 37 unit, dan BNPB sebanyak 467 unit.
"Nanti mungkin 850 unit huntap mudah-mudahan (dibangun) di periode 2024," kata Iwan dikutip Antara, Rabu, 27 Desember 2023.
Ribuan hunian tersebut dibangun tersebar di tujuh kecamatan, yakni Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, Leuwiliang, Pamijahan, Sukamakmur, dan Leuwisadeng.
Baca juga: 190 Rumah untuk Penyintas Gempa Cianjur Bisa Ditempati Akhir Tahun |
Namun, paling banyak dibangun di Sukajaya dan Cigudeg untuk korban bencana banjir bandang dan longsor dahsyat yang terjadi pada awal tahun 2020 di empat kecamatan, yakni Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, dan Jasinga.
Lahan yang digunakan untuk huntap sebagian besar merupakan hibah dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) ke Pemkab Bogor seluasi 52 hektare berstatus hak guna pakai (HGP).
Iwan menjelaskan ribuan huntap ini dibangun dengan nominal biaya yang berbeda, mengingat berasal dari beragam mata anggaran. Setiap satu unitnya menelan biaya Rp50 juta-Rp62 juta.
"Mungkin nanti saya minta juga kepada masyarakat untuk memoles lagi (rumahnya) biar bagus, karena kami anggarannya cuma segitu, tidak ada kurang tidak ada lebih, tidak bisa lebih mewah, mungkin nanti bertahap dari masyarakat sendiri," kata Iwan.
Pemkab Bogor, kata dia, akan melengkapi fasilitas penunjang hunian tetap secara bertahap mulai dari drainase hingga instalasi air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News