Rumah dengan ukuran kecil-sedang masih diminati generasi muda. Foto: Shutterstock
Rumah dengan ukuran kecil-sedang masih diminati generasi muda. Foto: Shutterstock

Rumah Seken Ukuran Kecil-Sedang Paling Diminati, Harga Naik Melesat

Rizkie Fauzian • 26 Februari 2025 17:30
Jakarta: Harga rumah seken mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 1,4 persen secara tahunan. Di Januari 2025, rumah seken dengan luas bangunan kecil-sedang masih menunjukkan tren pertumbuhan harga tertinggi.
 
Rumah123 Flash Report Edisi Februari 2025 mencatat untuk rumah dengan luas hingga 60 meter persegi, pertumbuhan harga tertinggi tercatat di Surakarta dengan kenaikan 25 persen year-on-year.
 
Sementara untuk rumah dengan luas 61-90 meter persegi, Semarang mencatat pertumbuhan paling tinggi sekitar 25 persen dengan median harga Rp875 juta.

Adapun untuk ukuran rumah dengan luas 91-150 meter persegi mencatat pertumbuhan harga tertinggi di Denpasar, dengan median harga Rp2 miliar dan kenaikan 12,4 persen year-on-year.
 
Kemudian rumah dengan luas 151-250 meter persegi mengalami kenaikan harga tertinggi di Yogyakarta sampai 19 persen, dengan median harga Rp2,5 miliar.
 
Terakhir, rumah dengan luas lebih dari 251 meter persegi mencatat pertumbuhan harga tertinggi di Surakarta, sebesar 16,7 persen dengan median harga Rp5,25 miliar.
 
Baca juga: Yogyakarta Pimpin Kenaikan Harga Rumah Seken

Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengatakan rumah dengan ukuran kecil-sedang masih diminati, terutama oleh generasi muda yang mencari hunian pertama.
 
"Selain itu, faktor daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi juga masih berpengaruh terhadap preferensi rumah dengan harga yang lebih terjangkau, namun tetap memiliki potensi fungsi maupun investasi yang baik,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Februari 2025.

Harga rumah seken tahunan

Rumah123 juga melihat sebagian besar kota mengalami deflasi, sementara pertumbuhan indeks harga rumah seken tahunan masih menunjukkan tren positif, kecuali di Surabaya dan Makassar.
 
Pada Januari 2025, hanya dua kota yang mencatat perlambatan pertumbuhan indeks harga rumah seken dibandingkan laju inflasi, yaitu Surabaya sebesar -0,9 persen dan Makassar dengan -3,4 persen.
 
Sementara itu, kota-kota lainnya mencatatkan selisih pertumbuhan indeks harga yang lebih tinggi atau positif dibandingkan inflasi, yakni Yogyakarta (9,7 persen), Denpasar (8,4 persen), Semarang (3,8 persen).
 
Kemudian Tangerang (2,9 persen), Depok (2,6 persen), Surakarta (2,4 persen), Jakarta (1,9 persen), Bandung (1,4 persen), Bogor (1,1 persen), Medan (0,9 persen) dan Bekasi (0,2 persen)
 
“Kenaikan harga yang signifikan di kota-kota ini memperlihatkan properti masih menjadi instrumen investasi yang menarik," jelas dia.
 
Pertumbuhan harga yang stabil dan melampaui inflasi di beberapa kota menunjukkan bahwa aset properti di wilayah tersebut memiliki prospek apresiasi nilai yang kuat. Ini menjadi peluang bagi masyarakat untuk mempertimbangkan properti sebagai tempat tinggal maupun strategi diversifikasi aset portofolio jangka Panjang

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan