Forum Indonesia Property Forum 2025 mengangkat tema “Resilience & Emerging Together”. Foto: Medcom.id/Sultan Rafly Dharmawan
Forum Indonesia Property Forum 2025 mengangkat tema “Resilience & Emerging Together”. Foto: Medcom.id/Sultan Rafly Dharmawan

Kolaborasi Publik-Swasta Jadi Kunci Perumahan Lebih Terjangkau

Rizkie Fauzian • 25 September 2025 17:29
Jakarta: Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta diyakini menjadi solusi utama dalam mengatasi backlog perumahan yang mencapai 9,9 juta unit di Indonesia. Para pemangku kepentingan menilai kebijakan publik dapat menjadi pemicu bagi pergerakan sektor swasta, sementara inovasi pembiayaan dibutuhkan agar hunian lebih terjangkau bagi masyarakat.

Dukungan perbankan melalui pembiayaan

Senior Executive Vice President Bank Syariah Indonesia (BSI), Wawan Setiawan, menyatakan sektor perbankan berperan aktif mendukung program perumahan pemerintah. Menurutnya, suntikan dana Rp200 triliun dari Menteri Keuangan ke industri perbankan akan menekan biaya pembiayaan sehingga harga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa lebih terjangkau.
 
“Dengan adanya Rp200 triliun yang masuk ke industri perbankan saat ini tentu impact-nya dari sisi pricing yang akan kita berikan kepada masyarakat menjadi affordable,” kata Wawan dalam dalam Indonesia Property Forum (IPF) yang digelar Metro TV.
 
Ia menambahkan, BSI optimistis dapat menyalurkan pembiayaan secara agresif mengingat basis nasabah mereka yang luas dan payroll customer yang mencapai 1,3 juta.

Tantangan lahan dan peran Pemda

Dari sisi pengembang, tantangan ketersediaan lahan perlu diatasi melalui kebijakan zonasi. Presiden Direktur Summarecon, Adrianto P. Adhi, menekankan pentingnya pemerintah daerah menetapkan zonasi khusus untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
 
Baca juga: Pemerintah Genjot Pembangunan 3 Juta Rumah untuk Atasi Backlog


“Kami mengharapkan peran pemerintah dan pemerintah daerah melalui RGDA,” kata Adrianto, menekankan pentingnya payung hukum yang jelas.

Pentingnya off-taker untuk jaminan pasar

Adrianto juga menyoroti peran off-taker, badan yang menjamin serapan pasar sekaligus menyeleksi calon pembeli agar bantuan perumahan tepat sasaran. Menurutnya, keberadaan off-taker akan memberikan jaminan pasar yang stabil bagi pengembang sehingga proyek perumahan MBR lebih produktif dan berkelanjutan.
 
Dengan adanya sinergi, setiap kebijakan publik diharapkan diikuti partisipasi aktif sektor swasta. Model ini diyakini dapat menciptakan mekanisme berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan hunian bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mendorong industri properti lebih inklusif. 
 
Forum Indonesia Property Forum 2025 dengan tema “Resilience & Emerging Together” terselenggara atas dukungan Agung Sedayu Group, dengan kolaborasi dari Summarecon, Kencana, serta Bank Syariah Indonesia (BSI). ​ (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan