"Pembangunan hunian korban bencana terealisasi berkat kolaborasi para pihak termasuk masyarakat," kata Direktur Rumah Khusus Kementerian PUPR Yusniewati pada penyerahan huntap di Palu, Rabu, 20 Maret 2024.
Ia menjelaskan 655 unit hunian dibangun berdasarkan hasil asesmen lapangan terhadap warga terdampak bencana (WTB) di wilayah tersebut.
PUPR berkomitmen segera melakukan upaya untuk penghunian huntap bagi warga yang saat ini masih tinggal di hunian sementara (huntara) sembari merampungkan sejumlah pekerjaan infrastruktur lainnya.
"Kami juga mengupayakan sarana dan prasarana penunjang segera rampung seperti jalan utama, ruang terbuka hijau termasuk air bersih maupun sarana penunjang huntap," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Serah Terima Kunci Hunian Tahap 3 di Cianjur |
Oleh sebab itu pekerjaan infrastruktur ini diupayakan diselesaikan secara bertahap supaya ketika penghunian secara keseluruhan tidak ada lagi kendala dihadapi warga.
Dilaporkan saat ini sudah ada sejumlah warga menempati hunian tersebut, dan untuk sementara PUPR menyediakan air bersih dalam jumlah terbatas dengan harapan warga dapat menggunakannya untuk kebutuhan mendesak.
"Gunakan air bersih dengan bijak, karena saat ini Kementerian PUPR sedang merampungkan pekerjaan dan kami berharap pekerjaan ini segera selesai," kata Yusniewati.
Di kesempatan itu ia juga berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah (pemda), pemangku kepentingan dan warga setempat hingga pembangunan hunian ini bisa terlaksana dengan baik.
Selanjutnya pengelolaan hutan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot), PUPR juga meminta pemda setempat melakukan penataan lingkungan dengan memperbanyak penghijauan.
"Tujuannya supaya lingkungan di huntap Petobo lebih asri dan sejuk, sebagaimana Kota Palu saat ini telah mendapat predikat kota Adipura, maka penghijauan sejalan dengan program pemda setempat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News