Dari 13 kota yang masuk dalam indeks harga rumah seken, sebanyak 9 kota mencatat kenaikan tahunan. Yogyakarta menjadi yang paling menonjol dengan pertumbuhan harga tertinggi, yakni 3,7 persen YoY.
Tren di Jabodetabek
Di kawasan penyangga ibu kota, tren kenaikan harga rumah seken masih terasa meski dalam skala moderat.- Tangerang tumbuh 0,7 persen YoY
- Depok dan Bekasi sama-sama naik 0,4 persen YoY
Kota-kota besar di Jawa
Selain Jabodetabek, kota-kota besar di Pulau Jawa juga bergerak positif.- Bandung mencatat pertumbuhan harga 0,9 persen YoY
- Semarang naik 1,6 persen YoY
- Yogyakarta konsisten menjadi sorotan dengan kenaikan tertinggi 3,7 persen YoY
Baca juga: Tren Pasar Properti Seken Bogor, Mana Kawasan Paling Diburu? |
Tren di luar Jawa
Pasar rumah seken di luar Pulau Jawa juga tak kalah menarik.- Medan tumbuh 1,3 persen YoY
- Denpasar naik cukup signifikan 2,4 persen YoY
- Makassar mencatat pertumbuhan 1,2 persen YoY
Popularitas kawasan hunian
Dari sisi popularitas pencarian, Jakarta Selatan memimpin dengan pertumbuhan tertinggi 1,1 persen. Disusul Tangerang (1 persen), Jakarta Utara (0,8 persen), serta Jakarta Barat dan Cikarang (Kabupaten Bekasi) yang masing-masing naik 0,4 persen.Namun, beberapa kota mengalami penurunan minat, antara lain Surabaya (-0,7 persen), Bekasi (-0,6 persen), Depok (-0,5 persen), Bogor (-0,5 persen), dan Denpasar (-0,2 persen).
Secara keseluruhan, pasar rumah seken di Indonesia masih menunjukkan arah pertumbuhan meski dengan variasi antar kota.
Dengan Yogyakarta yang terus mencatat kenaikan tertinggi, serta Denpasar dan Medan yang ikut tumbuh, prospek pasar properti di 2025 tampak tetap menjanjikan, baik untuk end-user maupun investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News