Salah satu fenomena yang kini menonjol adalah tren flight-to-quality, di mana perusahaan-perusahaan memilih pindah ke gedung-gedung kantor yang lebih berkualitas dan berada di kawasan premium, khususnya Central Business District (CBD).
Pergerakan ini bukan sekadar perpindahan lokasi, tetapi mencerminkan perubahan cara pandang perusahaan terhadap ruang kerja: bukan hanya tempat beraktivitas, tetapi bagian dari strategi bisnis. Gedung dengan fasilitas lengkap, akses transportasi publik yang kuat, dan standar operasional modern menjadi magnet utama.
Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea, mengatakan bahwa pergeseran ini tampak jelas pada pasar perkantoran strata-title.
“Perkantoran strata-title hanya mencatat transaksi di SCBD, dengan penjualan didominasi unit sekunder,” ujarnya.
Pemilik unit disebut lebih fleksibel dalam menawarkan harga, sehingga menarik minat pembeli yang ingin mendapatkan lokasi prestisius dengan harga lebih kompetitif.
Tak hanya itu, meningkatnya tren alih fungsi ruang kantor menjadi hotel, serviced apartment, kampus, ruang edukasi hingga klinik menandakan pasar tengah beradaptasi dengan kebutuhan baru. Ruang kantor kini dipandang lebih fleksibel dan dapat diubah menjadi aset multifungsi.
Transportasi publik jadi penentu utama
Akses transportasi publik menjadi faktor penentu dalam keputusan tenant. Keberadaan MRT dan LRT memberi nilai tambah signifikan bagi gedung-gedung yang berada dalam radius strategis.“Kelengkapan fasilitas jadi daya tarik utama sehingga pada umumnya tingkat okupansi gedung menjadi lebih tinggi,” kata Martin.
Kawasan-kawasan dengan konektivitas transportasi terbaik kini mencatatkan tingkat okupansi lebih tinggi dibanding gedung yang berada di lokasi serupa namun tanpa kedekatan akses transportasi.
CBD dan non-CBD mulai pulih
Menariknya, dalam kondisi pasar yang masih memulihkan diri, tidak adanya pasokan gedung kantor baru di CBD justru diperkirakan mendorong terciptanya pasar yang lebih sehat. SCBD disebut perlahan bergerak menuju landlord market, di mana pemilik gedung memiliki posisi tawar lebih kuat.Kondisi ini membuka ruang bagi stabilisasi harga sewa dan perbaikan tingkat okupansi secara bertahap.
Sementara CBD menguat, kawasan Non-CBD justru berkembang sebagai alternatif fleksibel bagi bisnis dengan karakter berbeda. Tangerang Selatan menjadi sorotan berkat maraknya bisnis teknologi dan fintech, didukung oleh keberadaan kampus besar dan budaya kerja start-up yang cocok dengan konsep low-rise building.
“Kawasan di luar Jakarta seperti Bandung dan Yogyakarta kini menjadi pilihan bagi banyak perusahaan start-up,” jelas Martin.
Selain dekat dengan pusat pendidikan yang berarti suplai talenta lebih stabil kedua kota ini juga menawarkan UMR lebih rendah, membuat biaya operasional dapat ditekan.
Di sisi lain, wilayah Non-CBD Tangerang Utara, terutama PIK dan PIK 2, berkembang pesat menjadi pusat komersial modern. Kawasan ini banyak dipilih perusahaan asal Tiongkok yang membutuhkan kedekatan bandara, akses jalan besar, dan fasilitas kota modern tanpa bergantung pada CBD.
Total pasokan ruang kantor
Total pasokan ruang kantor di seluruh Jakarta tercatat mencapai 11,6 juta meter persegi, dengan kontribusi terbesar berasal dari kawasan Segitiga Emas Jakarta (CBD) yang terus menjadi magnet bagi perusahaan nasional maupun multinasional dengan suplai 7,45 juta meter persegi.Data Leads Property, di sepanjang Kuartal III 2025, permintaan ruang perkantoran di Jakarta tercatat mencapai 18.752 meter persegi. Angka ini berasal dari sektor IT, keuangan, periklanan, serta berbagai perusahaan penyedia jasa profesional.
Secara keseluruhan, pasar perkantoran Jakarta membukukan tingkat okupansi rata-rata 75 persen. Meski stabil, pasar masih dibayangi oleh besarnya ruang yang belum terserap, yakni sekitar 3 juta meter persegi.
Perubahan dinamika ini menunjukkan bahwa Jakarta dan kota-kota satelitnya sedang memasuki fase adaptasi besar dalam lanskap perkantoran. Dengan semakin beragamnya pilihan lokasi dan konsep ruang kerja, perusahaan kini memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menentukan strategi ruang yang paling ideal untuk mendukung bisnis mereka di masa depan. (Nahdatul Zahra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id