Perubahan arah ini dipicu oleh kelebihan pasokan kantor, meningkatnya permintaan aset alternatif, dan pesatnya pertumbuhan infrastruktur digital di Tanah Air.
Transformasi pasar perkantoran
Dalam acara perayaan 45 tahun JLL Indonesia bertajuk “The Next Chapter of Indonesia Real Estate”, Head of Insights & Advisory, Asia Pacific dan Head of Research, Indonesia, James Taylor, menyoroti fenomena flight to quality yang kini mendominasi pasar global.“Perusahaan, baik lokal maupun multinasional, kini memanfaatkan ketersediaan ruang untuk pindah dari gedung lama (Grade B/C) ke gedung premium (Grade A). Mereka mencari spesifikasi terbaik, fasilitas unggulan, lokasi strategis, dan yang terpenting, sertifikasi hijau untuk memenuhi target keberlanjutan,” ujar James, Kamis, 30 Oktober 2025.
Indonesia juga mencatatkan mandat Return to Office (RTO) lima hari kerja per pekan tertinggi di Asia yang justru memperkuat permintaan terhadap kantor berkualitas tinggi atau destination office dengan fasilitas wellness amenities, restoran, dan akses MRT.
Gedung-gedung tua yang tidak lagi kompetitif kini dihadapkan pada dua pilihan: retrofit ekstensif atau perubahan fungsi (repurposing). James mencontohkan Empire State Building, gedung berusia hampir satu abad yang kini menjadi ikon bangunan hijau.
Peluang konversi gedung tua juga terbuka luas, di antaranya hunian sewa jangka panjang (rental living) seperti di AS, Jepang, dan Australia, fasilitas kesehatan seperti klinik, rumah sakit, atau pusat riset hingga pusat data (data center) di kawasan CBD yang memiliki lokasi strategis.
“Meskipun tantangan perizinan masih besar, lokasi gedung tua di CBD sangat potensial untuk konversi menjadi data center, sejalan dengan lonjakan permintaan infrastruktur digital,” jelas James.
Geliat sektor logistik dan revolusi digital
Sektor logistik dan industri menjadi motor pertumbuhan baru yang tak terbendung, didorong oleh pergeseran rantai pasok global dan revolusi digital.Dalam satu dekade terakhir, stok gudang logistik modern di Jakarta meningkat tiga kali lipat, dengan tingkat hunian mencapai 94 persen, melampaui rata-rata kawasan Asia Pasifik.
Menurut JLL, hampir 50 persen permintaan logistik berasal dari perusahaan China, yang kini menerapkan strategi “China Plus X” untuk mendiversifikasi rantai pasok.
Mereka mencari solusi Plug and Play, yaitu gudang modern siap pakai atau pabrik sewa, untuk mempercepat ekspansi bisnis di Indonesia.
“Permintaan data center di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam empat tahun terakhir, didorong oleh adopsi cloud, aplikasi AI generatif seperti ChatGPT, dan konsumsi konten digital yang masif,” ungkap Country Head dan Head of Industrial & Logistics, JLL Indonesia Farazia Basarah.
Farazia menambahkan, fokus investasi pusat data kini terpusat di Jabodetabek dan mulai merambah Batam, yang diuntungkan oleh lokasi strategisnya dekat Singapura.
“Sektor ini termasuk kategori langka yang menunjukkan pertumbuhan kuat hampir di semua pasar global,” ujar Farazia.
Era baru gaya hidup dan ekosistem KEK
Selain logistik dan industri, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kini berevolusi dari sekadar pemberi insentif pajak menjadi motor pengembangan gaya hidup dan kesehatan.Setelah sebelumnya didominasi sektor industri seperti KEK Batang, Kendal, dan East Java Industrial Estate, kini fokus meluas ke pariwisata dan kesehatan.
“Wilayah seperti Sanur dan Mandalika menjadi destinasi utama investasi hotel dan pariwisata. Sektor hospitality menunjukkan pemulihan kuat, dengan Bali mengungguli Phuket dan Pattaya di segmen mewah,” jelas Farazia.
Peningkatan permintaan juga datang dari klinik dan rumah sakit internasional yang membangun fasilitas di KEK seperti Sanur Medical Center. Fasilitas ini menarik minat investor berkat tax holiday 20–25 tahun yang diberikan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id