Direktur Kerja Sama Kepesertaan BP Tapera Imam Syafi’i Toha Namu mengatakan, BP Tapera juga mencatat masih ada peserta sebesar 77,95 persen yang belum melakukan pemutakhiran data secara individu.
Baca juga: Gandeng KSEI dan BRI, Pengelolaan Dana BP Tapera Lebih Transparan |
"Perlu diketahui bersama, pemutakhiran data peserta Tapera tidak hanya dilakukan oleh para pemberi kerja saja, melainkan para peserta juga perlu untuk melakukan pemutakhiran data kembali," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Juni 2022.
Berdasarkan data yang diperoleh BP Tapera dari para PNS di Jawa Barat yang telah memutakhirkan data, minat peserta terhadap bantuan pembiayaan Tapera dengan skema konvensional yaitu sebanyak 4.122 peserta memilih Kredit Pemilikan Rumah atau KPR.
Baca juga: Beli Rumah dengan KPR Syariah? Pahami Sistem dan Akadnya |
Sebanyak 769 peserta memilih Kredit Bangun Rumah atau KBR, dan 13.281 peserta memilih Kredit Renovasi Rumah atau KRR. Sedangkan untuk skema Syariah sebanyak 1.003 peserta memilih Pembiayaan Pemilikan Rumah atau PPR, 330 peserta memilih Pembiayaan Bangun Rumah atau PBR, 2.133 peserta memilih Pembiayaan Renovasi Rumah atau PRR.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Padahal jumlah penduduk Jawa Barat hasil sensus pada 2020 terdapat 48,6 juta jiwa, dan melingkupi sekitar 14,7 juta kepala keluarga, Jumlah rumah rumahnya adalah 11,6 juta jadi kira-kira jumlah kekurangan rumahnya atau backlog kepemilikannya itu hampir 2,9 juta, ini data umum termasuk ASN di dalamnya yang masih butuh.
Baca juga: Program BP Tapera Bantu Gairahkan Sektor Properti |
"Saya mendorong teman-teman pegawai ASN untuk memanfaatkan dan mencari lebih jauh informasi tentang program perumahan yang ditawarkan oleh BP Tapera ini yang didukung oleh Perbankan," ujar Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif.