Menurut Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, terjadi pergeseran preferensi dari masyarakat terhadap lokasi hunian yang tak lagi terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, atau Surabaya.
“Mereka mulai mempertimbangkan kawasan yang menawarkan kualitas hidup lebih baik, terutama yang memiliki perkembangan infrastruktur serta nilai budaya lokal,” ujar dia dalam laporan, Jumat, 25 Juli 2025.
Baca juga: Waspada! Ini Penyebab Nilai Properti Anjlok |
Yogyakarta mencatatkan lonjakan harga tertinggi pada April 2025 dengan pertumbuhan tahunan mencapai 10,9 persen. Meski sempat melandai, Yogyakarta tetap konsisten berada di tiga besar sepanjang kuartal ini, dengan pertumbuhan harga terendahnya sebesar 5,3 persen pada Juni 2025.
Kinerja positif ini didorong oleh percepatan proyek infrastruktur seperti tol Solo–Yogyakarta–Yogyakarta International Airport (YIA) dan tol Yogyakarta–Bawen, yang meningkatkan konektivitas dan minat pasar.
Sementara itu, Denpasar tetap menunjukkan tren pertumbuhan positif, dengan kenaikan harga tahunan berkisar antara 4,3 persen (Juni) hingga 7,8 persen (Mei). Stabilnya permintaan pasca-pandemi membuat Denpasar tetap menarik, terlebih karena kekuatan sektor pariwisata yang turut menopang sektor hunian.
Semarang mencatatkan tren serupa, dengan pertumbuhan harga tahunan tertinggi 7,2 persen pada Mei dan terendah 2,5 persen pada April 2025. Ketiga kota ini kini menjadi magnet baru bagi pencari rumah dan investor yang ingin memanfaatkan peluang di luar kota metropolitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id