Penyebab harga properti turun. Foto: Shutterstock
Penyebab harga properti turun. Foto: Shutterstock

Waspada! Ini Penyebab Nilai Properti Anjlok

Rizkie Fauzian • 15 Juli 2025 12:56
Jakarta: Properti merupakan salah satu instrumen investasi favorit di Indonesia. Selain bisa digunakan sebagai tempat tinggal atau usaha, properti juga dinilai sebagai aset yang nilainya terus meningkat seiring waktu.
 
Mulai dari tanah, rumah, ruko, hingga unit rumah susun, semuanya berpotensi mendatangkan keuntungan jangka panjang. Namun, tidak selamanya harga properti mengalami kenaikan. Ada kondisi tertentu yang justru dapat menyebabkan harga properti turun drastis.
 
Yuk, kenali berbagai faktor penyebab turunnya harga properti agar kamu bisa lebih bijak dalam berinvestasi dikutip dari laman resmi Aesia berikut ini.

Penyebab harga properti turun

1. Dampak bencana alam yang tidak bisa dipulihkan

Indonesia berada di kawasan Ring of Fire, membuatnya rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, hingga banjir rob. Beberapa bencana ini bisa menyebabkan wilayah tertentu menjadi tidak layak huni secara permanen.

Misalnya aliran lava yang menutup akses pemukiman, tanah ambles akibat pergeseran lempeng bumi, hingga kenaikan permukaan laut yang tidak bisa diatasi dengan tanggul.
 
Kondisi ini membuat permintaan terhadap properti di wilayah tersebut menurun tajam, sementara penawaran meningkat. Akibatnya, harga properti pun terjun bebas hingga mencapai titik keseimbangan baru yang lebih rendah.

2. Kecelakaan kerja dan dampak sosial lingkungan

Perkembangan teknologi memang membawa kemudahan, tetapi tidak lepas dari risiko kecelakaan kerja berskala besar. Salah satu contohnya adalah kebocoran fasilitas nuklir di beberapa negara yang menyebabkan evakuasi massal dan isolasi wilayah.
 
Baca juga: Harga dan Sewa Rumah Naik di Jabodetabek, Ini Daftarnya

Dampak seperti ini membuat properti di sekitar lokasi terdampak kehilangan nilai secara drastis. Oleh karena itu, penting bagi calon investor untuk mempertimbangkan kondisi lingkungan dan potensi risiko sebelum membeli properti.

3. Tragedi atau insiden kemanusiaan

Tragedi kemanusiaan seperti tindakan kriminal berat yang terjadi di dalam sebuah properti bisa menurunkan minat beli. Meski dampaknya cenderung lokal, persepsi masyarakat akan "aura negatif" dari tempat tersebut bisa membuat harganya jatuh.
 
Namun biasanya, seiring berjalannya waktu dan memudarnya ingatan publik, harga properti tersebut bisa kembali pulih, terutama jika dilakukan renovasi atau rebranding.

4. Perubahan regulasi pemerintah dan zonasi

Peraturan pemerintah juga sangat mempengaruhi nilai properti. Misalnya perubahan zonasi dari pemukiman menjadi area pertanian atau ruang terbuka hijau, dan penetapan larangan pembangunan karena rawan bencana.
 
Jika properti berada di zona yang tak lagi sesuai dengan rencana pembangunan, maka nilainya bisa menurun atau bahkan kehilangan fungsi utamanya. Maka dari itu, penting untuk selalu mengecek peta zonasi dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebelum membeli properti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan