Pagar ini banyak ditemukan di cluster perumahan modern, area komersial, gedung perkantoran, sekolah, fasilitas publik, hingga kawasan industri. Popularitas pagar BRC bukan tanpa alasan. Produk ini menawarkan kombinasi antara kekuatan material, ketahanan terhadap cuaca, kepraktisan instalasi, serta tampilan yang seragam.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap pagar jenis ini bahkan mengalami peningkatan signifikan, terutama dari pengembang dan manajemen gedung yang membutuhkan pagar efisien untuk proyek berskala besar
Latar Belakang Penggunaan Pagar BRC di Indonesia
Pagar BRC mulai populer di Indonesia sejak masuknya berbagai proyek konstruksi modern pada dekade 1990-an. Desainnya yang ringkas dan serbaguna membuat jenis pagar ini cepat diterima pasar.Awalnya pagar BRC banyak digunakan pada area industri dan fasilitas publik karena dianggap kuat dan murah dalam perawatan. Namun seiring berkembangnya tren arsitektur minimalis, pagar ini kemudian masuk secara masif ke sektor perumahan dan perkantoran.
Saat ini, hampir semua produsen besi dan baja nasional menyediakan varian pagar BRC dengan berbagai ukuran. Pabrik-pabrik pagar BRC tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, hingga beberapa kota besar di Kalimantan dan Sulawesi.
Hal ini membuat distribusinya semakin luas dan menekan biaya, sehingga pengguna dari berbagai segmen semakin mudah mendapatkannya.
Permintaan pagar BRC tumbuh sejalan dengan peningkatan pembangunan perumahan berskala besar seperti cluster dan kawasan township. Sementara di sektor perkantoran, banyak gedung baru dan kawasan komersial mencari solusi pagar yang tahan lama, ramah biaya operasional, namun tetap memberikan kesan profesional.
Apa yang Membuat Pagar BRC Berbeda?
Seluruh rangkaian kawat baja dalam pagar BRC disatukan menggunakan las otomatis, menciptakan struktur yang rapi dan presisi. Jarak antar kawat (pitch size) pun dibuat konsisten sehingga panel terlihat bersih dan simetris.Namun yang paling menentukan adalah proses pelapisan galvanis. Hampir semua pagar BRC berkualitas menggunakan metode hot-dip galvanized baja dicelupkan langsung ke dalam cairan seng panas untuk melapisi seluruh permukaan logam. Proses ini membuat pagar sangat tahan karat. Pada penggunaan luar ruang, lapisan galvanis mampu bertahan bertahun-tahun tanpa memerlukan pengecatan ulang.
Karakteristik teknis inilah yang kemudian menempatkan pagar BRC dalam kelompok pagar modern yang tidak hanya kuat tetapi juga minim perawatan.
Ketahanan Material bagi Pemilik Hunian dan Kantor
Ketahanan terhadap cuaca menjadi salah satu pertimbangan terpenting dalam memilih pagar. Indonesia yang beriklim tropis memiliki tingkat kelembapan dan curah hujan tinggi. Logam yang tidak terlindungi akan cepat mengalami korosi.Pagar BRC menawarkan solusi melalui dua mekanisme perlindungan:
1.Lapisan Hot-Dip Galvanized yang Tahan Bertahun-Tahun
Lapisan seng panas yang menyelimuti baja terbukti mampu menahan korosi lebih lama dibanding cat biasa. Bahkan di lingkungan yang lembab atau dekat daerah pantai, proses karat dapat ditekan secara signifikan. Beberapa produsen bahkan mengklaim lapisan hot-dip dapat melindungi pagar hingga lebih dari 10 tahun.2. Struktur Baja Dengan Standar Industri
Kawat baja yang digunakan memiliki standar kekuatan tertentu (biasanya grade 5,5–8 mm). Kawat ini dibuat melalui proses cold drawing sehingga lebih kuat dan tidak mudah patah.Ketahanan inilah yang membuat pagar BRC menjadi pilihan ideal untuk menjaga batas area rumah atau gedung, tanpa khawatir akan kerusakan akibat cuaca ekstrem maupun benturan fisik.
Salah satu alasan pagar BRC banyak dipilih pengembang adalah faktor keamanan dan estetika. Berbeda dengan pagar seng atau pagar besi dengan panel solid, pagar BRC memberikan tampilan terbuka namun tetap membatasi akses masuk.
Struktur sulit BRC juga sulit ditembus dengan jarak antar kawat yang rapat membuat pagar sulit dipotong tanpa peralatan tertentu. Selain itu, bagian lipatan “U” membantu mencegah usaha seseorang memanjat pagar.
Karena tidak tertutup penuh, pagar BRC tetap memberikan pandangan terbuka. Dari perspektif keamanan, ini menguntungkan karena aktivitas di dalam area tetap terlihat dari luar, sehingga meminimalkan titik gelap.
Pagar BRC tidak menghalangi pandangan kamera, memastikan area pemantauan tetap bebas hambatan. Sehingga BRC cocok bagi kawasan perkantoran dan perumahan modern umumnya memanfaatkan CCTV sebagai lapis keamanan tambahan.
Waktu konstruksi adalah salah satu isu utama bagi pengembang. Semakin lama proses pemasangan pagar, semakin besar biaya tenaga kerja dan semakin mengganggu aktivitas di lokasi.
Pagar BRC dirancang dalam bentuk panel siap pasang. Instalasinya hanya membutuhkan beberapa langkah dengan enyiapkan tiang sesuai ukuran, menentukan titik bor atau tanam, memasang panel BRC pada tiang serta menggunakan clamp atau baut pengunci.
Dengan sistem modular seperti ini, sebuah area seluas puluhan meter bisa dipagari hanya dalam waktu satu atau dua hari. Untuk proyek skala besar seperti perumahan cluster, efisiensi ini sangat berarti.
Berbeda dengan pagar besi konvensional yang memerlukan pengecatan ulang setiap 1 hingga 2 tahun, pagar BRC memiliki biaya perawatan minimal. Lapisan galvanis biasanya baru perlu dicat ulang setelah bertahun-tahun, dan itu pun sifatnya hanya opsional. Banyak pengguna yang membiarkan pagar tetap dengan warna asli galvanis karena sudah tampil rapi.
Pagar BRC tidak hanya untuk perumahan atau perkantoran. Versatilitasnya membuat pagar ini digunakan pada kawasan sekolah dan kampus, pabrik dan pergudangan, taman kota, area parkir, fasilitas olahraga, bandara dan pelabuhan, terminal publik, kantor pemerintahan
dan proyek konstruksi sementara. Fleksibilitas inilah yang menjadikan BRC sebagai salah satu pagar dengan penggunaan paling luas di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News