Panduan menghitung kebutuhan token listrik bulanan. Foto: PLN
Panduan menghitung kebutuhan token listrik bulanan. Foto: PLN

Token Listrik Cepat Habis? Begini Cara Hitung agar Tahan Sebulan

Rizkie Fauzian • 16 Desember 2025 12:16
Jakarta: Bagi pengguna listrik prabayar, menentukan jumlah pembelian token agar listrik bertahan hingga satu bulan sering kali menjadi tantangan tersendiri. Setiap rumah memiliki pola penggunaan yang berbeda, mulai dari kebutuhan dasar hingga perangkat elektronik yang lebih boros daya.
 
Supaya listrik tetap awet dan tidak sering mati mendadak, penting bagi pemilik rumah untuk memahami berapa besar pemakaian listrik per bulannya. Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa mengatur pengeluaran listrik lebih efisien sekaligus memastikan kenyamanan selama satu bulan penuh.
   
Untuk bisa mengetahui jumlah token yang harus kamu beli, hitung total konsumsi energi (kWh) seluruh perangkat elektronik di rumah dengan ikuti panduan di bawah ini.

Panduan menghitung kebutuhan token listrik bulanan

Token Listrik Cepat Habis? Begini Cara Hitung agar Tahan Sebulan
Panduan menghitung kebutuhan token listrik bulanan. Foto: PLN
 
Buatlah catatan semua perangkat yang mengandalkan listrik di rumah, seperti lampu, televisi, kulkas, dan lainnya.
 
Catat penggunaan listrik setiap perangkat dalam satuan watt. Umumnya, data ini ditemukan pada label produk.

Hitung seberapa banyak waktu setiap perangkat digunakan dalam hitungan jam selama sehari.
Total konsumsi energi dalam Watt-jam (Wh) dihitung dengan mengalikan konsumsi listrik (watt) dan waktu penggunaan (jam).
 
Misalnya: TV 50Watt x 5 jam = 250 Wh.
 
Hitung total Wh dari setiap perangkat, kemudian bagi hasilnya dengan 1. 000 agar bisa diubah menjadi kilowatt-hour (kWh), yang merupakan dasar untuk menghitung tagihan PLN.
 
Kalikan seluruh penggunaan harian (kWh) dengan 30 hari agar mendapatkan perkiraan penggunaan listrik dalam sebulan.
 
Terakhir, kalikan penggunaan listrik bulanan (kWh) dengan harga listrik per kWh yang didistribusikan untuk kategori tenaga listrik yang digunakan di rumah.

Daftar tarif listrik PLN

Rincian tarif dasar listrik yang berlaku pada November dan Desember 2025

Tarif listrik subsidi

  1. Golongan R-1/TR daya 450 VA: Rp415 per kWh
  2. Golongan R-1/TR daya 900 VA: Rp605 per kWh

Tarif listrik non-subsidi

  1. Golongan R-1/TR kecil daya 900 VA-RTM: Rp1.352 per kWh
  2. Golongan R-1/TR kecil daya 1.300 VA: Rp1.444,70 per kWh
  3. Golongan R-1/TR kecil daya 2.200 VA: Rp1.444,70 per kWh
  4. Golongan R-2/TR menengah daya 3.500-5.500 VA: Rp1.699,53 per kWh
  5. Golongan R-3/TR, TM besar daya di atas 6.600 VA: Rp1.699,53 per kWh

Contoh perhitungan untuk rumah tangga 900 VA

Merujuk data tarif listrik PLN, mari kita buat simulasi sederhananya dengan rumah tangga kecil (R1) memiliki kebutuhan misalnya 2 hingga 5 kWh per harinya. Jika dikalikan dalam 30 hari kamu akan menghabiskan listrik sebesar 60-150 kWh.
 
Untuk mengetahui estimasi biaya daya 900 VA, kebutuhan listrik tersebut dikalikan dengan tarif per kWh yang berlaku. Biaya golongan R1 berdaya 900 VA bertarif Rp1.352 per kWh, maka biaya listrik yang akan dikeluarkan sekitar Rp82.000-Rp202.800.
 
Demikian, setidaknya pemilik golongan tersebut harus membeli token sebesar Rp200.000 supaya listrik rumah bisa tahan selama sebulan.
 
Menghitung kebutuhan token listrik bukan lagi hal yang membingungkan jika Anda memahami pola pemakaian listrik di rumah.
 
Dengan mengetahui kira-kira berapa daya yang digunakan setiap hari, kamu dapat menentukan jumlah token yang ideal untuk dibeli agar listrik bertahan hingga satu bulan penuh. (Nahdatul Zahra)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan