"Mayoritas calon pembeli masih melakukan pendekatan wait and see," kata Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim dalam laporan dikutip Sabtu, 15 April 2023.
Menurutnya, pengembang tetap berfokus untuk mendorong penjualan produk apartemen eksisting. Sehingga tingkat penjualan relatif stagnan di angka 61 persen dan tidak ada peluncuran kondominium baru di wilayah Jakarta.
Sementara itu, Head of Advisory JLL Vivin Harsanto menambahkan aktivitas penjualan kondominium di Jakarta belum pulih secara menyeluruh, namun penyerapan terlihat di kelas menengah dengan harga di bawah Rp3 miliar.
Baca juga: Proyek Berlabel TOD Lebih Diminati? Ini Alasannya |
"Hal tersebut mengingat keterjangkauan merupakan salah satu faktor utama yang dipertimbangkan oleh pembeli khususnya end user," jelasnya.
Persaingan dapat dikatakan tidak bertambah secara signifikan ditandai dengan tidak adanya peluncuran proyek baru di triwulan ini. Hal ini dioptimalisasi oleh pengembang melalui kerja sama dengan operator-operator properti virtual untuk mengelola penggunaan unit.
"Pengembang juga melakukan beberapa upaya untuk menarik pembeli antara lain melalui fleksibilitas penggabungan unit, penambahan mezanin, atau penawaran bonus-bonus voucher belanja, unit semi-furnished atau bebas biaya service charge," ungkapnya.
Proyek-proyek yang menunjukkan komitmen konstruksi cenderung lebih diminati calon pembeli baik end-user maupun investor, sebagai indikasi kepercayaan pasar terhadap reputasi pengembang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News