Ilustrasi bedah rumah. Foto: Kementerian PUPR
Ilustrasi bedah rumah. Foto: Kementerian PUPR

5.915 Warga di Sulteng Dapat Bantuan Rp20 Juta untuk Perbaiki Rumah

Antara • 30 September 2022 17:14
Palu: Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II di Palu, Sulawesi Tengah segera membedah 5.915 unit rumah warga miskin di Sulteng sebagai bentuk percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem.
 
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan BP2P Sulawesi II Erpika Ansela Surira mengatakan kegiatan bedah rumah dilakukan lewat Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 2022.
 
"Iya, untuk tahun 2022 ini terdapat 5.915 unit rumah keluarga penerima manfaat di Sulteng yang menjadi sasaran Program BSPS," kata Erpika di Palu, Jumat, 30 September 2022.

Berdasarkan data BP2P Sulawesi II sebanyak 5.915 unit rumah yang menjadi sasaran dibedah, diperuntukkan bagi 5.915 keluarga di Sulteng, yang tersebar di sembilan kabupaten dan satu kota Sulteng meliputi Kabupaten Poso, Donggala, Tolitoli, Parigi Moutong, Tojo Una-Una, Sigi, Banggai Kepulauan, Morowali dan Morowali Utara serta Kota Palu.
 
Erpika menjelaskan melalui Program BSPS 2022, setiap keluarga yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bedah rumah, akan mendapat bantuan dana sebesar Rp20 Juta. Diperuntukkan masing-masing sebesar Rp17,5 Juta sebagai belanja bahan bangunan dan Rp2,5 Juta sebagai upah tukang.
 
Dana tersebut menurutnya akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima manfaat.
 
Baca juga: 500 Rumah di Kabupaten Bangka Tengah Bakal Dipoles Jadi Layak Huni

"Saat ini sedang berlangsung pengiriman dana kepada penerima manfaat," kata Erpika.
 
Dia menjelaskan anggaran program BSPS berasal dari rupiah murni dan pinjaman luar negeri melalui program National Affordable Housing Progam (NAHP). Alur penyaluran dana dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ke bank pos penyalur.
 
Kemudian ke rekening penerima bantuan. Lalu dengan pendampingan fasilitator, dana yang berada dalam rekening penerima bantuan digunakan untuk belanja bahan bangunan dan upah tukang dengan cara transaksi, overbooking dan pemindahbukuan ke rekening toko bangunan dan tukang.
 
Erpika menjelaskan dalam melaksanakan program BSPS pihaknya melibatkan tim verifikasi meliputi kepala desa, lurah, camat dan dinas Perumahan Kawasan Pemukiman (PKP) kabupaten/kota dan kepala seksi BP2P. Pelibatan para pihak tersebut bertujuan untuk mengantisipasi adanya penerima bantuan ganda.
 
"Jadi ada tim pendamping untuk verifikasi penerima bantuan agar tidak ada keluarga yang menerima bantuan serupa sebelumnya," jelasnya.
 
Ia menambahkan, pemanfaatan anggaran program BSPS ini ditargetkan selesai pada Desember 2022.
 
"Saat ini sudah berjalan. Penerima manfaat semuanya mendapat pendampingan untuk memanfaatkan bantuan anggaran itu sesuai peruntukannya," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan