"Kami telah menyelesaikan 10 tower rusun pekerja di KIT Batang dengan total anggaran sebesar Rp351,9 miliar," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Oktober 2022.
Menurut Iwan, keberadaan rusun bagi pekerja KIT Batang ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia dengan kemudahan berusaha dan infrastruktur dasar. Selain itu juga untuk mendorong perekonomian masyarakat sekaligus menarik investor untuk menanamkan investasi di Indonesia pascapandemi.
Baca juga: Bangunan Rampung, Rusunawa di KIT Batang Siap Tampung 2.570 Pekerja |
Pembangunan rusun pekerja KIT Batang dilaksanakan secara multi years contract (MYC) sejak 2021 hingga 2022. Rusun dibangun sebanyak 10 tower tipe barak masing-masing lima lantai dengan total 220 barak serta dilengkapi fasilitas area parkir, lapangan olahraga dan taman.
Pembangunan rusun KIT Batang dilaksanakan dalam tiga paket pembangunan di atas tanah seluas 5.735 meter persegi dan telah selesai 100 persen. Pada paket pertama rusun pekerja KIT Batang dibangun oleh kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan, paket kedua oleh PT Abadi Prima Inti Karya, dan paket ketiga oleh PT Brantas Abipraya.
"Rusun ini dibangun sebanyak 10 Tower dengan ketinggian masing-masing lima lantai dengan hunian tipe barak sebanyak 220 unit dan daya tampung 2.620 pekerja. Kami juga melengkapi fasilitas yang memadai di rusun seperti ruang bersama, area olahraga, dan dapur berikut dengan meubelair," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR Lasarus menambahkan, Komisi V DPR RI siap melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Salah satunya adalah program pembangunan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR yakni rusun pekerja KIT Batang.
Dirinya juga berharap semua infrastruktur yang dibangun dengan APBN ini dapat berfungsi dengan baik dan terintegrasi. Adanya lahan industri seluas 4.000 hektar lebih tentu dapat memberikan kesempatan sektor industri berkembang dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Kami berharap adanya infrastruktur dasar yang dibangun Kementerian PUPR dapat menjadikan KIT Batang ini sebagai Kawasan Industri yang solutif untuk memberikan percepatan pemulihan ekonomi nasional khususnya di Jawa Tengah," ujar Lasarus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News