LPKR membukukan prapenjualan Rp4,02 triliun hingga Kuartal III-2025. Foto: LPKR
LPKR membukukan prapenjualan Rp4,02 triliun hingga Kuartal III-2025. Foto: LPKR

Pasar Properti Tetap Tahan Banting, Prapenjualan LPKR Tembus Rp4 Triliun

Rizkie Fauzian • 25 November 2025 12:44
Jakarta: Meski menghadapi tekanan ekonomi dan dinamika sosial, pasar properti di Indonesia memperlihatkan ketahanan yang solid dan sinyal positif di Kuartal III 2025. Hal ini terlihat dari data terbaru Pinhome melalui Pinhome Home Sell Index (PHSI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) Kuartal 3 tahun 2025 yang menunjukkan pertumbuhan pasar properti di berbagai kota.
 
Kendati terjadi stagnasi dan koreksi harga di beberapa kota karena tekanan daya beli, melemahnya sentimen konsumen, dan tantangan dinamika sosial, sebagian besar kota masih menunjukan pertumbuhan harga yang positif.
 
Di tengah situasi tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan prapenjualan Rp4,02 triliun hingga Kuartal III 2025. Angka tersebut setara 64 persen dari target tahunan perusahaan.
Kinerja ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap hunian tapak terjangkau dan premium, yang menyumbang 70 persen dari total prapenjualan.

“Kami bangga atas kinerja sembilan bulan pertama yang solid, didukung oleh serah terima produk tepat waktu dan strategi bisnis yang disiplin,” ujar CEO Grup Lippo Indonesia John Riady dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 November 2025.
 
Produk-produk tersebut diminati oleh pembeli rumah pertama (first-time buyers) maupun end-user yang mencari hunian berkualitas dengan nilai investasi tinggi. Dua proyek unggulan, yaitu Park Serpong tahap 4 & 5 serta Metropolis Marq Estate di Kota Tangerang, menjadi pendorong utama pencapaian ini.
 
“Strategi perumahan terjangkau yang dipadukan dengan proyek premium terbukti efektif mendorong pertumbuhan penjualan, sekaligus memperkuat struktur permodalan kami melalui pengurangan utang yang berkelanjutan,” jelas dia.
 
Secara finansial, pendapatan segmen real estat tumbuh 74 persen year-on-year menjadi Rp5,5 triliun didukung oleh serah terima unit yang tepat waktu. Sedangkan, EBITDA yang mencapai Rp843 miliar merupakan hasil dari efisiensi operasional dan eksekusi proyek yang optimal.
 
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, LPKR membukukan kinerja kuat. Perseroan mencatat laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp368 miliar, dengan pendapatan mencapai Rp6,51 triliun dan EBITDA sebesar Rp997 miliar. LPKR juga menjaga posisi likuiditas yang solid sebesar Rp2,2 triliun, menegaskan manajemen keuangan yang sehat dan terkendali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan