Heru menjelaskan, BP Tapera berperan sebagai pengelola dana jangka panjang berbiaya murah yang berkelanjutan. Melalui mekanisme ini, pemerintah dapat menjaga keberlangsungan pembiayaan perumahan tanpa bergantung penuh pada APBN.
"BP Tapera siap menghadirkan solusi pembelian yang inklusif berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah terutama dalam hal pemenuhan rumah pertama yang layak dan terjangkau,” ujarnya.
Sebanyak 26.000 unit KPR FLPP disalurkan serentak pada 29 September 2025, dipusatkan di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, serta tersebar di 100 titik di 33 provinsi melalui jaringan 39 bank penyalur.
Dari jumlah itu, sekitar 200 debitur hadir langsung di lokasi utama disaksikan Presiden Prabowo, sementara sisanya mengikuti akad secara daring. Momentum ini juga tercatat dalam rekor MURI sebagai akad kredit kepemilikan rumah serentak dengan debitur terbanyak.
BP Tapera menyebutkan bahwa hingga 26 September 2025, program FLPP ini telah menyalurkan 183.058 unit rumah dengan nilai Rp22,72 triliun, melibatkan 7.382 pengembang dan tersebar di 11.488 lokasi perumahan di 394 kabupaten/kota. Sejak pertama bergulir, total pembiayaan FLPP sudah membiayai lebih dari 1,72 juta unit rumah.
Heru menegaskan, transformasi tata kelola FLPP kini semakin modern melalui integrasi digital. Sistem ini menghubungkan data peserta, pengembang, hingga bank penyalur untuk memastikan akuntabilitas sekaligus mempermudah akses MBR.
“Akad massal ini merupakan inisiatif strategis, dalam upaya mengakselerasi penyelenggaraan KPR Subsidi, FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan), sekaligus bagian dari komitmen pemerintah dalam mensukseskan program 3 Juta Rumah,” ujarnya. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
