Proses pengajuan KPR ke bank paling banyak dikeluhkan konsumen. Ilustrasi: Shutterstock
Proses pengajuan KPR ke bank paling banyak dikeluhkan konsumen. Ilustrasi: Shutterstock

Survei: Proses Pengajuan KPR Paling Banyak Dikeluhkan Konsumen

Rizkie Fauzian • 11 April 2023 16:13

Jakarta: Perusahaan teknologi properti (PropTech), Lamudi Indonesia mencatat keluhan konsumen properti terbanyak tentang proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selain itu, pemahaman proses pencicilan KPR berdasarkan perhitungan pendapatan juga banyak dikeluhkan konsumen.
 
Laporan Lamudi Property Highlights (LPH) 2022 mencatat 37 persen dari 300 agen menerima keluhan tentang harga, bahkan menempati peringkat pertama dari tiga keluhan teratas yang disampaikan oleh calon pembeli properti sebanyak 37 persen, diikuti oleh 24 persen keluhan mengenai lokasi dan 15 persen mengeluhkan kualitas layanan.
 
Untuk aspek kualitas layanan, mayoritas dari pembeli properti mengeluhkan terbatasnya  pengetahuan agen mengenai lokasi properti, infrastruktur penunjang yang ada di sekitarnya dan pengetahuan mengenai prospek pembangunan di sebuah daerah.

Baca juga: Sudah Tahu Belum? Ini Bedanya KPR Syariah dan Konvensional

Pencari properti juga kerap mengeluhkan kurangnya kapabilitas agen dalam memberikan jasa konsultasi dalam penentuan pembelian properti.

CEO Lamudi.co.id Mart Polman mengatakan bahwa tiga keluhan utama yang diterima oleh agen menggarisbawahi pentingnya peran agen properti dalam membenahi layanan konsultasi yang diberikan pada calon pembeli properti.
 
"Pengalaman yang baik dengan agen menjadi faktor penting dalam pertimbangan para calon pembeli properti sebelum menentukan pilihan," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin, 11 April 2023.
 
Di sini peran agen dalam memberikan informasi perihal harga, lokasi, serta infrastruktur penunjang seputar lokasi,  memainkan peran sangat penting. Dalam hal harga, agen dituntut untuk dapat membantu calon pembeli dalam aspek literasi finansial,” ujar Mart.
 
Laporan LPH  2022 juga menemukan tiga pengetahuan yang perlu ditingkatkan oleh agen untuk menanggulangi keluhan mengenai harga yang diterima dari calon pembeli properti selama ini. Hal ini mencakup pengecekan kelengkapan dokumen calon pengaju KPR, penghitungan gaji untuk cicilan KPR dan pencarian bank yang sesuai dengan tingkat pendapatan calon pembeli.
 
"Dengan meningkatnya urgensi edukasi literasi finansial bagi calon pembeli ini, pelatihan yang menitikberatkan pada upskilling kompetensi agen dalam edukasi literasi finansial terhadap pembeli semakin diperlukan. Hal ini juga didorong oleh realita dimana kebanyakan masyarakat Indonesia yang masih memilih pembayaran KPR dalam pembelian rumah," ungkap Mart.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan