Musi (65) memungut singkong hasil panen kebunnya dari balik puing tempat tinggalnya di Menggale, Lombok Utara. MI/Susanto
Musi (65) memungut singkong hasil panen kebunnya dari balik puing tempat tinggalnya di Menggale, Lombok Utara. MI/Susanto

471 insinyur dampingi rekontruksi Lombok

Rizkie Fauzian • 02 September 2018 11:00
Jakarta: Sebanyak 471 orang insinyur muda diberangkatkan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka ditugaskan sebagai tenaga pendamping bagi warga dalam proses pembangunan kembali rumah dan gedung yang runtuh diguncang gempa.
 
Rumah dan gedung fasilitas umum di Lombok akan dibangun kembali dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Agar proses pembangunan yang berlangsung secara swakelola ini lancar, diperlukan tenaga pendamping.
 
"Ini adalah tugas mulia dapat membantu saudara-saudara kita di NTB melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi hunian mereka,” kata Sekjen PUPR Anita Firmanti, Jumat (31/8/2018).

baca juga: RISHA untuk korban gempa Lombok
 
Tahap rekontruksi dan rehabilitasi sudah dimulai 1 September 2018. Pemerintah menargetkan pembangunan kembali rumah selesai dalam waktu enam bulan dan dua tahun untuk keseluruhan infrastruktur.
 
Pembunan kembali rumah yang rusak dilakukan masyarakat secara gotong royong. Pendamping yang akan memastikan rumah dibangun dengan kualitas yang lebih baik dan mampu menahan guncangan gempa karena potensi gempa terjadi di masa mendatang tetap ada.
 
Insinyur sebanyak itu diberangkatkan dalam beberapa kelompok terbang (kloter). Mereka adalah CPNS PUPR 2017 yang telah dilatih tentang pembuatan dan perakitan RISHA, program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Berbasis Komunitas (Rekompak) dan Socio Engineering.
 
471 insinyur dampingi rekontruksi Lombok
Seorang ibu menggendong bayinya di depan tenda penampungan keluarganya di Pemenangan, Lombok Utara. Bayi ini lahir di rumah sakit lapangan. Antara Foto/Zabur Karuru
 
"Bentuk penugasannya tidak membuatkan rumah, namun mendampingi masyarakat. Masyarakat sendiri yang akan membangun rumahnya masing-masing," jelas Ketua Harian Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana PUPR A. Gani Gazali tentang tugas pokok para insinyur.
 
Kementerian PUPR membentuk 21 tim CPNS yang akan disebar di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta rumah rusak sedang dan Rp 10 juta untuk memperbaiki rumah rusak ringan.
 
"Masyarakat bisa segera membangun, karena dananya itu sudah disiapkan oleh Pemerintah dan akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak, utamanya untuk yang rumah rusak berat," tambah Gani.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan