Bisnis properti tahun depan diprediksi tetap prospektif. Foto: Shutterstock
Bisnis properti tahun depan diprediksi tetap prospektif. Foto: Shutterstock

Bisnis Properti Diprediksi Tetap Moncer Tahun Depan, Tapi..

Rizkie Fauzian • 16 Desember 2022 13:10
Jakarta: Ancaman resesi dan tahun politik menjadi momok yang menakutkan bagi sektor properti. Namun, dampaknya diperkirakan tidak akan sehebat saat pandemi covid-19 menghantam Tanah Air beberapa tahun lalu.
 
Country Manager dari Rumah.com Marine Novita mengatakan bahwa sektor properti sebagai kebutuhan primer masyarakat selama ini terbukti sebagai sektor yang tangguh. 
 
"Melihat history dari tahun-tahun pemilu sebelumnya, laju penyaluran kredit hunian relatif resilient. Di 2014 dan 2019 misalnya, laju penyaluran kredit hunian masih bisa tumbuh lebih baik dibanding kredit secara keseluruhan," katanya di Jakarta, dikutip Jumat, 16 Desember 2022.
 
Baca juga: Baru Pulih, Industri Properti Hadapi Tantangan Tahun Depan

Bahkan di tengah pandemi, penyaluran kredit hunian masih bisa tumbuh bahkan ketika kredit secara keseluruhan sempat turun. Hal ini juga tak lepas dari kebutuhan hunian yang masih sangat tinggi di Indonesia. Mengingat masih 12 juta keluarga belum memiliki rumah. 

"Dari sisi piramida penduduk pun, sebanyak 88 juta jiwa atau 40 persen dari total jumlah penduduk Indonesia berada pada usia 20-44 tahun. Ini adalah rentang usia yang menjadi target pasar sektor properti hunian. Ini artinya, peluang pada pasar properti masih tetap dinamis dan resilient," ujarnya.

Sektor properti tetap prospektif

Menurutnya, konsumen perlu mengantisipasi terhadap resesi dan kenaikan suku bunga global di mana diprediksi akan berpengaruh terhadap harga dan biaya pembelian properti di 2023. Bank penyedia fasilitas pembiayaan juga sudah mulai menaikkan suku bunga untuk hunian, dan diprediksi masih akan melakukan penyesuaian terhadap suku bunga KPR serta KPA.
 
Pesatnya pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan transportasi umum, memunculkan lokasi-lokasi strategis baru yang akan semakin memperbanyak pilihan bagi konsumen. Lokasi-lokasi baru akan dipasarkan dengan harga yang masih terjangkau dengan prospek kenaikan dalam waktu relatif dekat, menjadi kesempatan bagi pencari properti untuk dihuni maupun investasi.
 
Sementara penjual properti perlu menangkap peluang di tengah ancaman resesi dan kenaikan suku bunga global, pasar properti hunian tetap menunjukkan tren yang positif memasuki kuartal terakhir tahun 2022. 
 
Kenaikan indeks harga jual yang mencapai 5 persen per tahun tak menyurutkan minat konsumen. Sementara itu, indeks permintaan terhadap properti hunian justru naik hingga 9 persen secara tahunan pada kuartal ketiga 2022.
 
Optimisme ini juga dapat dilihat dari sisi pencarian hunian oleh konsumen. Pencarian terhadap properti menengah atas dengan harga di atas Rp1 miliar mencapai 56 persen dari total pencarian di Rumah.com. Ini artinya, mayoritas konsumen cukup percaya diri merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan hunian yang menawarkan kualitas lebih.
 
Marine mengungkapkan bahwa tantangan maupun peluang bagi industri properti akan ada di tahun 2023. Permintaan properti perumahan secara umum masih akan kuat, namun menghadapi sedikit perlambatan seiring kenaikan harga bangunan dan suku bunga KPR. Bagi para pengembang properti perlu mencari celah peluang dan inovasi dalam menghadapi ancaman resesi dan tekanan inflasi.
 
“Bagaimanapun, sejalan dengan kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia untuk melanjutkan fase pemulihannya di 2023, bisnis dan industri properti di 2023 akan tetap prospektif. Bagi konsumen ini merupakan timing yang cukup tepat untuk membeli, sebelum kenaikan harga berlanjut lagi. Namun perlu diperhatikan bahwa outlook pasar properti hunian pada 2023 akan bergantung pada kebijakan Pemerintah dalam menjaga situasi ekonomi nasional,” ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan