Tanpa perencanaan matang, renovasi bisa mengubah fungsi ruang, menambah biaya perawatan, atau menurunkan daya tarik rumah di mata calon pembeli. Berikut sejumlah kesalahan renovasi yang sering dilakukan dan berdampak buruk pada nilai jual rumah.
Kesalahan renovasi yang membuat nilai rumah anjlok

Kesalahan renovasi rumah yang bikin nilai jual rumah anjlok. Foto: Shutterstock
1. Mengubah tata ruang secara berlebihan
Membuka sekat bisa membuat rumah terasa luas, namun menghilangkan terlalu banyak ruanganmisalnya menggabungkan dua kamar tidur menjadi satu dapat menurunkan nilai jual secara signifikan. Calon pembeli umumnya mencari rumah dengan jumlah kamar yang efektif dan fungsional.2. Renovasi bergaya ekstrem
Desain yang terlalu unik atau personal sering menjadi bumerang. Gaya interior yang sangat spesifik misalnya warna mencolok di seluruh dinding atau motif yang tidak umum membuat pembeli harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengembalikannya ke tampilan netral.3. Material murahan demi menghemat biaya
Menghemat biaya renovasi memang penting, tetapi penggunaan material kualitas rendah dapat membuat rumah tampak kurang terawat. Lantai yang cepat terkelupas, pintu tipis, atau keramik murah yang mudah retak akan menjadi catatan negatif bagi calon pembeli.| Baca juga: 7 Kesalahan saat Membuat Kamar Mandi yang Sering Terjadi, Wajib Dihindari |
4. Menambah ruangan tanpa izin
Penambahan bangunan misalnya gudang, dapur tambahan, atau perluasan belakang rumah tanpa izin resmi dapat menjadi masalah serius saat proses jual beli. Dokumen yang tidak lengkap dapat membuat harga rumah ditekan atau bahkan menggagalkan transaksi.5. Merombak kamar mandi atau dapur tanpa perencanaan
Dapur dan kamar mandi adalah ruang dengan nilai investasi paling tinggi, tetapi renovasi yang dilakukan asal-asalan atau hanya mengikuti tren dapat merugikan. Kesalahan umum meliputi tata letak pipa yang tidak efisien, ventilasi buruk, atau instalasi listrik yang tidak aman.6. Mengabaikan struktur dan drainase
Pemilik rumah sering fokus pada estetika dan melupakan struktur bangunan. Perbaikan estetis yang menutupi masalah besar seperti retakan dinding, talang rusak, atau saluran air bermasalah akan menurunkan kepercayaan pembeli. Rumah yang terlihat “dipoles” tanpa memperbaiki pondasinya dianggap memiliki risiko tinggi.7. Renovasi eksterior yang tidak proporsional
Tampilan depan rumah (curb appeal) sangat memengaruhi minat pembeli. Mengganti pagar dengan desain terlalu masif, memilih warna fasad yang tidak sesuai lingkungan, atau membuat taman yang terlalu sulit dirawat dapat membuat calon pembeli mundur.8. Menambah fitur yang membebani biaya perawatan
Kolam renang, mesin otomatis yang rumit, atau sistem smart home mahal sering dianggap sebagai nilai tambah. Namun, tidak semua pembeli menginginkan fitur yang meningkatkan biaya listrik atau perawatan bulanan. Fitur ini bisa menurunkan minat pembeli dan berdampak pada turunnya nilai jual.Menghindari kerugian saat renovasi
Para ahli menyarankan pemilik rumah untuk selalu mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang dan selera pasar. Konsultasi dengan arsitek atau agen properti lokal dapat membantu memastikan bahwa setiap perubahan yang dilakukan benar-benar menambah nilai, bukan sebaliknya.Renovasi memang dapat meningkatkan kenyamanan, tetapi keputusan yang kurang tepat justru membuat harga rumah anjlok. Perencanaan matang dan pemilihan material yang tepat menjadi kunci agar rumah tetap memiliki nilai jual tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id